Jakarta –

Ginjal yang bermasalah dapat memunculkan berbagai macam gejala. Terkadang, gejala awal ginjal bermasalah mirip dengan kondisi umum, sehingga kerap terabaikan dan terlambat dideteksi.

Jika ginjal yang bermasalah tidak ditangani sesegera mungkin, penyakitnya bisa berkembang dan menyebabkan komplikasi lebih parah. Tak hanya itu, peluang untuk bisa sembuh juga semakin kecil.

Maka dari itu, penting untuk selalu mewaspadai gejala awal ginjal yang bermasalah. Meski terkesan sepele, tanda-tanda yang muncul pada tubuh dapat menjadi peringatan awal bahwa kesehatan ginjal sedang terganggu.

Gejala Awal Ginjal yang Bermasalah

Lantas, bagaimana cara mengetahui gejala awal ginjal bermasalah? Memang, beberapa gejala penyakit ginjal dapat berupa kondisi umum seperti mual atau kelelahan. Namun, jika gejala-gejala tersebut muncul secara bersamaan, perlu diwaspadai karena bisa menjadi indikasi ginjal bermasalah.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut gejala awal ginjal bermasalah yang tidak boleh disepelekan.

1. Nyeri pinggang

Ginjal terletak pada pinggang bagian belakang, tepatnya di sisi tulang belakang bagian bawah punggung.

Rasa nyeri tersebut dapat disebabkan oleh sejumlah masalah ginjal, seperti infeksi atau batu ginjal. Rasa nyeri yang muncul mirip seperti ditusuk, dapat terjadi secara turus menerus, dan bisa muncul saat membungkuk atau mengangkat benda berat.

2. Kulit kering dan gatal

Salah satu fungsi utama ginjal adalah menyaring racun dan kotoran dari dalam tubuh. Jika fungsi ini tidak bisa berjalan dengan baik, limbah yang harusnya dikeluarkan malah menumpuk di dalam darah. Penumpukan racun dan kotoran tersebut dapat memicu munculnya ruam dan gatal di sekujur tubuh.

Selain itu, ginjal yang rusak juga tidak dapat menyeimbangkan mineral dan nutrisi dalam tubuh. Hal ini dapat memicu penyakit mineral dan tulang yang bisa membuat kulit menjadi kering dan terasa gatal.

3. Kelelahan

Kelelahan merupakan salah satu gejala awal ginjal bermasalah yang kerap terabaikan. Kelelahan dapat dipicu oleh menurunnya kadar eritropoetin, yakni hormon yang diproduksi oleh ginjal untuk membantu proses pembentukan sel darah merah.

Jika ginjal mengalami kerusakan, produksi hormon tersebut akan ikut terganggu. Akibatnya, jumlah sel darah merah dalam tubuh ikut menurun. Hal inilah yang dapat membuat tubuh terus-terusan merasa lelah dan lemas.

4. Kram otot

Kram otot dapat disebabkan berbagai macam hal, seperti aktivitas fisik atau faktor cuaca. Namun terkadang, kram otot dapat menjadi salah satu gejala awal ginjal bermasalah.

Hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan kadar cairan dan elektrolit dalam tubuh. Akibatnya, fungsi otot dan sistem saraf menjadi terganggu sehingga memicu terjadinya kram otot.

5. Rasa besi pada mulut

Pernah merasakan sensasi besi saat mengecap? Hal ini juga bisa menjadi salah satu gejala awal ginjal bermasalah yang mirip dengan penyakit lainnya.

Rasa besi pada mulut dapat disebabkan oleh penumpukan racun dan kotoran di dalam darah, atau yang disebut juga dengan uremia. Selain menimbulkan rasa besi, uremia juga membuat mulut mengeluarkan napas yang tidak sedap.

Uremia juga dapat menyebabkan penurunan nafsu makan, mual, dan muntah. Kombinasi tersebut dapat membuat pengidap penyakit ginjal kehilangan berat badan secara drastis sehingga memperparah kondisi.

6. Sulit berkonsentrasi

Sulit berkonsentrasi juga merupakan gejala awal ginjal bermasalah yang sering disepelekan. Racun dan kotoran yang menumpuk dalam tubuh lambat laun dapat merusak pembuluh darah yang ada di otak. Hal inilah yang bisa membuat pengidap penyakit ginjal mengalami susah berkonsentrasi dan sakit kepala.

7. Susah tidur

Gangguan tidur merupakan gejala ginjal bermasalah yang tidak boleh diabaikan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh penumpukan racun dan kotoran dalam tubuh.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, racun dan kotoran yang menumpuk dapat membuat tubuh merasa lelah dan gatal-gatal. Hal tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang memengaruhi waktu dan kualitas tidur. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat diagnosis yang pasti.