5 Fakta Wabah Brucellosis yang Kembali Menyerang China, 6 Ribu Lebih Terinfeksi

Jakarta –
Belum usai pandemi Corona, China kembali menghadapi wabah brucellosis. Ada lebih dari 6 ribu warga yang dilaporkan terinfeksi di Lanzhou, ibu kota provinsi Gansu, China.
Berdasarkan laporan media lokal Global Times, dari 55.275 warga yang diuji, 6.620 warga di antaranya positif brucellosis. Laporan wabah brucellosis di China bukan pertama kalinya, brucellosis kerap mewabah di China, di tahun ini pertama kali terjadi September lalu.
Asal muasal wabah brucellosis terjadi secara tidak sengaja dari sebuah pabrik biofarmasetika. Berikut fakta-fakta terkait brucellosis yang kembali mewabah di China, dirangkum detikcom dari berbagai sumber.
1. Brucellosis memicu pembengkakan testis
China sebelumnya hanya mencatat sedikit kasus brucellosis pada September lalu, tetapi angkanya terus bertambah usai dilakukan tes. Kala itu, ada 3 ribu orang yang positif brucellosis dai 21 ribu warga yang dites.
Kini, lebih dari 6 ribu warga yang dinyatakan positif brucellosis. Infeksi bakteri ini bisa memicu pembengkakan testis pada pria.
Dikutip dari Science Direct, pengidap brucellosis yang mengalami masalah testis umumnya juga disertai dengan gejala awal seperti demam.
2. Sumber penularan brucellosis di China
Sumber penularan brucellosis di China secara tidak sengaja terjadi dari sebuah pabrik biofarmasetika. Ironisnya, pabrik ini memproduksi vaksin brucellosis.
Pabrik ini menggunakan sterilizer kedaluwarsa selama produksi vaksin. Akibatnya, udara aerosol yang dihasilkan terkontaminasi bakteri.
3. Gejala brucellosis
Gejala brucellosis yang kerap muncul meliputi sakit kepala, nyeri otot, demam, dan kelelahan. Berdasarkan penjelasan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) ada beberapa gejala lain yang bisa muncul dan menjadi kronis bahkan tak pernah hilang.
Seperti salah satunya pembengkakan pada organ tertentu seperti testis, jantung, hati, dan limpa. Selain itu, radang sendi juga bisa berisiko terjadi.
4. Cara penularan brucellosis
Diyakini, wabah brucellosis yang terjadi di China akibat menghirup udara yang terkontaminasi. CDC menyebut penularan antarmanusia masih jarang terjadi.
“Kebanyakan orang terinfeksi karena mengonsumsi makanan atau menghirup udara yang terkontaminasi bakteri tersebut,” sebut CDC.
“Penularan bakteri ini lebih sering terjadi dari hewan ternak ke manusia melalui daging yang tidak dimasak dengan sempurna, atau produk susu yang tidak disterilkan dari hewan yang terinfeksi,” lanjut CDC dalam situs resminya.
5. Brucellosis sudah umum terjadi sejak 1980 di China
Dikutip dari CNN, brucellosis umum terjadi di China sejak 1980. Namun, wabah ini langsung mereda karena vaksin dan pencegahan pengendalian penyakit berlangsung dengan baik.
Brucellosis juga terjadi di seluruh dunia, seperti di Bosnia yang menginfeksi sekitar 8 ribu orang 2008 silam. Sejumlah domba dan hewan ternak yang terinfeksi juga dimusnahkan.
Sementara di AS, penyakit brucellosis ini sudah merugikan pemerintah federal dan industri peternakan hingga mencapai miliaran dolar. Bahkan otoritas taman nasional, sekitar 60 persen bison betina di Taman Nasional Yellowstone karena membawa bakteri tersebut.