Jakarta –

Penghapusan tenaga honorer di 2023 juga memicu rasa waswas sejumlah tenaga kesehatan (nakes). Pasalnya, ada sekitar 400 ribu nakes yang tak mendapat ‘jatah’ formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2022.

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Arianti Anaya menyebut total nakes non aparatur sipil negara (ASN) saat ini berjumlah 484.052. Sementara untuk kebutuhan fasilitas kesehatan, yang diusulkan pemerintah daerah sebanyak 255.249.

Sayangnya, formasi akhir yang akhirnya disepakati hanya 80.049. Bagaimana nasib 400 ribu nakes lain di tengah penghapusan tenaga honorer?

Arianti menekankan Kemenkes masih membahas lebih lanjut kebijakan ke depan bersama kementerian atau lembaga terkait termasuk Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). .

“Bagaimana yang 400 ribu ini, inilah yang sedang dibahas oleh Mempan RB, Kemenkeu dan Kemendagri,” kata Arianti dalam konferensi pers Kemenkes RI, Kamis (24/11/2022).

“Saya mendengar akan dibuka lagi formasi tambahan. Tapi tentunya berapanya saya masih menunggu dari KemenpanRB,” ucap dia.

Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pan-RB akan menghapus tenaga honorer pada 2023 mendatang. Berdasarkan Surat MenPAN-RB B/1511/M.SM.01.00/2022 tentang Pendataan Tenaga Non-ASN di Lingkungan Instansi Pemerintah, ada dua kelompok kategori honorer atau non ASN.

Surat Menpan-RB ini dibuat berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN. Aturan itu menyebutkan bahwa Pegawai ASN terdiri atas PNS dan PPPK.

Sebagai informasi tambahan, Kemenkes RI sebelumnya sempat melakukan perpanjangan pendaftaran hingga 22 November 2022 untuk memberikan kesempatan bagi nakes yang kesulitan menginput data. Sementara hasil seleksi administrasi PPPK untuk nakes akan diumunkan hari ini, Kamis (24/11).

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Arianti Anaya menyebut hasil tersebut didapat dari seleksi yang dilakukan sejak 3- 22 November.

“Hari ini tanggal 24 sampai 25 November akan ada pengumuman hasil seleksi administrasi,” beber dia.