4 Tempat di Tata Surya Yang Miliki Potensi Adanya Kehidupan Alien


Biosfer bumi mengandung semua bahan yang diketahui diperlukan untuk kehidupan seperti yang kita ketahui. Secara umum kandungan tersebut adalah air cair, setidaknya satu sumber energi, dan inventaris elemen dan molekul yang berguna secara biologis.
Tetapi penemuan baru-baru ini tentang kemungkinan fosfin biogenik di awan Venus mengingatkan kita bahwa setidaknya beberapa bahan ini juga ada di tempat lain di tata surya. Jadi dimana saja tempat yang miliki potensi kehidupan ekstra-terestrial? Berikut adalah daftarnya menurut The Conversation oleh Gareth Dorrian dari University of Birmingham.
1. Mars
Mars adalah salah satu planet yang paling mirip Bumi di Tata Surya. Planet ini memiliki waktu 24,5 jam untuk berotasi, lapisan es kutub yang mengembang dan menyusut dengan musim, dan sejumlah besar fitur permukaan yang dibentuk oleh air dalam sejarah planet.

Deteksi danau di bawah lapisan es kutub selatan dan metana di atmosfer Mars (yang bervariasi dengan musim dan bahkan waktu) menjadikan Mars kandidat yang sangat menarik untuk kehidupan. Metana penting karena dapat diproduksi melalui proses biologis. Namun sumber sebenarnya dari metana di Mars belum diketahui.
Ada kemungkinan bahwa kehidupan telah mendapatkan pijakan, mengingat bukti bahwa planet ini pernah memiliki lingkungan yang jauh lebih ramah dibandingkan saat ini. Saat ini, Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis dan kering yang hampir seluruhnya terdiri dari karbon dioksida. Gas ini menjadikan Mars memiliki edikit perlindungan dari radiasi matahari dan kosmik. Jika Mars berhasil mempertahankan sebagian cadangan air di bawah permukaannya, bukan tidak mungkin kehidupan masih ada disana.
2. Europa
Europa ditemukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610, bersama dengan tiga bulan Jupiter lainnya yang lebih besar. Bulan Jupiter ini sedikit lebih kecil dari bulan Bumi dan mengorbit planet raksasa tersebut pada jarak sekitar 670.000 km setiap 3,5 hari. Europa terus-menerus terjepit dan diregangkan oleh medan gravitasi yang bersaing antara Jupiter dan bulan-bulan Galilea lainnya, sebuah proses yang dikenal sebagai pelenturan pasang surut.
Bulan Europa diyakini sebagai benda langit yang aktif secara geologis, seperti Bumi, karena pasang surut yang kuat memanaskan interior berbatu dan logamnya dan membuatnya sebagian cair.Permukaan es Europa adalah pertanda baik bagi para pemburu alien.

Permukaan Europa adalah hamparan air berbentuk es yang sangat luas. Banyak ilmuwan berpikir bahwa di bawah permukaan yang membeku adalah lapisan air cair dan merupakan lautan yang terhalang pembekuan yang diperkirakan sedalam lebih dari 100 km.
Bukti adanya samudra tersebunyi ini adalah geyser yang meletus melalui retakan di permukaan es, medan magnet yang lemah, dan medan kacau di permukaan Europa, yang dapat berubah bentuk disebabkan arus laut yang berputar-putar di bawahnya. Perisai es ini melindungi laut di bawah permukaan dari ruang angkasa yang sangat dingin dan vakum, serta sabuk radiasi Jupiter yang ganas.
Di dasar dunia samudra ini, dapat dibayangkan bahwa kita mungkin menemukan ventilasi hidrotermal dan gunung berapi dasar samudra. Di Bumi keberadaan gubung berapi bawah laut sering kali mendukung ekosistem yang sangat kaya dan beragam.
3. Enceladus
Seperti Europa, Enceladus adalah bulan yang tertutup es dengan lautan air cair di bawah permukaan esnya. Enceladus mengorbit Saturnus dan pertama kali menjadi perhatian para ilmuwan sebagai dunia yang berpotensi dihuni setelah penemuan geyser besar di dekat kutub selatan bulan tersebut.

Semburan air ini keluar dari retakan besar di permukaan bulan. Mengingat medan gravitasi Enceladus yang lemah, menyembur ke luar angkasa. Itu adalah bukti nyata dari penyimpanan bawah tanah air cair.
Baca Juga
Air tidak hanya terdeteksi saat geyser ini muncul tetapi juga serangkaian molekul organik dan, yang terpenting, butiran kecil partikel silikat berbatu yang hanya dapat hadir jika air laut di bawah permukaan bersentuhan secara fisik dengan dasar samudra berbatu pada suhu setidaknya 90˚C. Hal tersebut merupakan bukti yang sangat kuat untuk keberadaan ventilasi hidrotermal di dasar laut Enceladus, menyediakan bahan kimia yang dibutuhkan untuk kehidupan dan sumber energi lokal.
4. Titan
Titan adalah bulan terbesar Saturnus dan satu-satunya bulan di tata surya dengan atmosfer yang cukup besar. Atmosfernya berisi kabut oranye tebal dari molekul organik kompleks dan sistem cuaca yang dilingkupi zat metana sebagai pengganti air lengkap dengan hujan musiman, periode kering, dan bukit pasir di permukaan bulan yang diciptakan oleh angin. Atmosfer Titan membuatnya tampak seperti bola oranye kabur.

Atmosfer sebagian besar terdiri dari nitrogen, unsur kimia penting yang digunakan dalam pembentukan protein di semua bentuk kehidupan yang diketahui. Pengamatan radar telah mendeteksi keberadaan sungai dan danau metana cair dan etana dan kemungkinan adanya kriovolkano atau gundukan yang mirip dengan gunung berapi yang menyemburkan air cair dan bukan lahar.Menunjukkan bahwa Titan, seperti Europa dan Enceladus, memiliki cadangan air cair di bawah permukaan tanahnya.
Pada jarak yang sangat jauh dari Matahari, suhu permukaan Titan adalah -180˚C yang sangat dingin – terlalu dingin untuk air cair. Namun, bahan kimia yang melimpah tersedia di Titan menimbulkan spekulasi bahwa makhluk hidup dengan susunan kimiawi yang berbeda secara fundamental dengan organisme darat di Bumi bisa saja ada di sana.