Shopee Affiliates Program

4 Saran Psikolog Hadapi Pacar ‘Nafsuan’ Biar Nggak Kebablasan

Jakarta

Dorongan seksual saat menjalin hubungan sebelum menikah mungkin kerap tak tertahankan. Tidak hanya terjadi pada laki-laki, ada waktu-waktu saat perempuan juga tak bisa menahan nafsunya.

Menurut psikolog seksual Zoya Amirin, pada wanita, biasanya dorongan seksual yang tinggi terjadi di masa ovulasi atau masa subur mereka. Sementara pria cenderung lebih sering meningkat dorongan seksnya.

Lantas bagaimana agar nafsu pasangan tidak melulu menjerumus ke hubungan seksual? Berikut tips-tipsnya.

1. Buat komitmen

Zoya menyebut hal yang paling penting adalah berani mengkomunikasikan hal yang dirasa tidak nyaman. Relationship beda dengan ownership. Dalam relationship, jangan ada rasa ownership atau kepemilikan, merasa pacar adalah ‘milik saya’ sehingga bebas melakukan apa saja.

“Misalnya bilang sayang kita nih akan pacaran nih ya, ketika kita sudah sama-sama nafsu kita mesti ngapain?” jelasnya.

“Siap nggak kalau hubungan seksual sebelum pacaran sama konsekuensi yang nanti ditanggung?” saran Zoya.

Batasan nafsu yang wajar bersama pasangan bisa dibicarakan sehingga satu sama lain merasa tidak ada yang dirugikan. Hati-hati jika pasangan langsung memeluk tanpa izin, Zoya menyebut hal ini bisa dikategorikan harrasment.

2. Hindari tempat sepi

Menurut Zoya, bagi pasangan yang memilih pacaran sehat untuk sebisa mungkin menghindari tempat sepi. Terlebih buat mereka yang terbiasa pacaran di rumah.

“Cobalah untuk tidak pacaran atau tidak berdua-duaan di tempat yang terlalu private, pergilah ke tempat yang relatif lebih ramai yang kira-kira akan mempersulit kamu untuk aneh-aneh,” katanya.

“Misalnya pacarannya di rumah, justru lebih hati-hati. Karena kita tahu itu habitat kita kan, kita tahu kapan orang tua kita pulang, tempat di mana dia bisa ngapain aja,” pesannya.

Zoya juga mengingatkan untuk berhati-hati dengan sentuhan fisik karena persepsi masing-masing individu bisa berbeda. Selengkapnya simak di halaman berikutnya.

Terima kasih telah membaca artikel

4 Saran Psikolog Hadapi Pacar ‘Nafsuan’ Biar Nggak Kebablasan