
4 Risiko Jika Terlalu Sering Mengonsumsi Mi Instan

Jakarta –
Mi instan sejak lama jadi menu andalan anak kos saat bekal kiriman dari orang tua mulai menipis. Hal ini disebabkan karena harga mi instan yang murah serta penyajiannya yang sangat mudah.
Mi instan adalah mi yang sudah dimasak, diproses dan dikeringkan yang tersedia dengan sebungkus bubuk penyedap atau minyak bumbu. Walaupun praktis, kandungan nutrisi pada makanan ini tidak banyak dan sering mengonsumsinya dapat berakibat buruk pada kesehatan.
Dikutip dari Pillarsofindia, berikut 5 risiko akibat berlebihan mengonsumsi mi instan:
1. Menyebabkan malnutrisi pada anak-anak
Anak-anak mudah tergiur dengan iklan yang menarik, termasuk iklan mi instan. Beberapa orang tua beranggapan bahwa mi instan sudah cukup mengisi perut anak-anak.
Nyatanya, mi instan sangat rendah nutrisi esensial. Untuk itu, kekurangan nutrisi dapat terjadi pada anak-anak yang sering mengonsumsi makanan tersebut.
2. Meningkatkan tekanan darah
Kandungan garam yang tinggi dalam mi instan dapat meningkatkan tekanan darah. Selain peningkatan tingkatan darah, konsumsi mi instan secara teratur juga dapat menyebabkan penyakit jantung.
3. Penyebab obesitas
Banyak merek mi instan menggunakan Maida (tepung olahan) sebagai bahan pokok. Salah satu efek utama dari konsumsi tepung maida berlebihan adalah obesitas yang berhubungan dengan hipertensi serta jantung koroner.
4. Kematian akibat stroke
Mi instan yang kaya garam tidak hanya dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, tetapi juga dengan penyakit stroke. Sebuah penelitian yang dilakukan di berbagai restoran mi instan di Jepang mengungkapkan bahwa seringnya mengonsumsi mi instan berkaitan dengan tingginya angka kematian akibat stroke.
4 Risiko Jika Terlalu Sering Mengonsumsi Mi Instan
