4 Fakta Vaksin Moderna, Efikasi 94 Persen dan Bisa untuk Komorbid

Jakarta

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin COVID-19, kali ini vaksin Moderna asal Amerika Serikat. Ini menjadi vaksin COVID-19 keempat yang telah mendapat izin darurat agar dapat digunakan di Indonesia.

Rencananya, vaksin Moderna ini akan digunakan untuk usia 18 tahun ke atas. Vaksin ini juga bisa digunakan untuk orang lanjut usia (lansia) di atas 65 tahun.

“Sebagaimana yang sudah disampaikan, adalah untuk 18 tahun ke atas. Jadi sampai 65 tahun dan di atas 65 tahun, untuk lansia juga bisa digunakan,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers yang disiarkan daring pada Jumat (2/7/2021).

1. Platform

Vaksin Moderna ini diproduksi oleh ModernaTX Incorporated di Cambridge, Massachusetts, yang dibantu dalam pengembangannya oleh National Institute of Allergy and Infectious Disease. Vaksin ini juga memiliki nama resmi yaitu mRNA-1273.

Vaksin ini diproduksi menggunakan platform messenger RNA (mRNA) yang juga digunakan pada vaksin Pfizer. Teknologi ini terbilang baru karena belum pernah digunakan pada vaksin apapun sebelumnya.

2. Tingkat efikasi

Tingkat efikasi vaksin berdasarkan uji klinik fase 3 mencapai 94,1 persen.

“Untuk data efikasi berdasarkan data uji klinik fase 3 menunjukkan adanya 94,1 persen pada kelompok usia 18 sampai 65 tahun dan 86,4 persen pada usia di atas 65 tahun,” jelas Penny.

3. Efek samping

Penny juga menjelaskan, secara umum vaksin Moderna ini bisa ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Hasil ini didapatkan berdasarkan pengkajian oleh BPOM, tim ahli komite penilai vaksin COVID-19, dan ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization).

“Secara umum keamanan vaksin dapat ditoleransi, baik reaksi lokal maupun sistemik dengan tingkat keparahan grade satu dan dua. Kejadian paling sering adalah nyeri, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot dan sendi,” kata Penny.

Berdasarkan pengkajian, kejadian yang paling sering muncul, yaitu:

  • Nyeri di tempat suntikan
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi

“Kejadian ini umumnya didapatkan setelah penyuntikan kedua,” lanjutnya.

4. Bisa digunakan untuk pasien dengan komorbid

Selain bisa digunakan untuk lansia, BPOM menyebutkan vaksin Moderna ini juga aman diberikan pada pasien dengan komorbid atau penyakit penyerta. Misalnya seperti orang dengan penyakit paru kronis hingga diabetes.

“Bisa diberikan pada populasi dengan komorbid berdasarkan hasil uji klinis fase 3 yaitu individu dengan penyakit paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit liver hati, dan HIV,” beber Penny.


Terima kasih telah membaca artikel

4 Fakta Vaksin Moderna, Efikasi 94 Persen dan Bisa untuk Komorbid