Jakarta –

Seorang pria di Malaysia viral setelah kisahnya menjalani amputasi kaki menjadi buah bibir di media sosial. Kisah itu bermula dari kegemarannya terhadap minuman manis, sampai-sampai ia mengidap diabetes.

Hingga suatu hari ia mengalami luka di kaki akibat tak sengaja menginjak paku. Akibat penyakit gula yang diidapnya, luka tersebut tak kunjung sembuh. Mau tak mau, pria bernama Azlan tersebut harus menjalani operasi amputasi kaki.

Lewat video diunggah oleh akun Tiktok @kedidi_kakipalsu, dikisahkan bahwa Azlan sudah lebih dari 30 tahun berjuang melawan diabetes. Penyakitnya itu dipicu oleh kegemarannya terhadap minuman manis. Setiap bepergian, Azlan harus siap sedia teh tarik di mobil. Jika kehabisan, ia akan kembali menyetok minuman manis.

Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus chairman dari Junior Doctor Network Indonesia, dr Andi Khomeini Takdir menjelaskan, di Indonesia pun ada puluhan juta kasus diabetes. Menurutnya, maraknya kasus diabetes ini dipicu oleh kegemaran masyarakat akan hidangan manis.

Tak hanya dari makanan, minuman tinggi gula pun bisa menjadi pemicu diabetes. Satu kemasan minuman manis bisa mengandung gula 20 gram. padahal, batas harian konsumsi gula sebenarnya hanya 40 sampai 50 gram.

“Kalau misalkan konsumsi gula sampai tiga porsi dari minuman berpemanis itu, itu sudah batas gula konsumsi harian, batas harian konsumsi gula. Belum lagi kalau ada konsumsi kue lain, mungkin nasi dan sebagainya,” terang dr Koko saat dihubungi detikcom, Selasa (29/8/2023) malam.

Menurutnya, kini banyak pengidap diabetes masih berusia muda, berkisar usia 20 hingga 30 tahun. Disinggungnya, ada kemungkinan penyakit tersebut berkenaan dengan asupan minuman manis seperti teh dan kopi. Walaupun memang, tak serta merta minuman manis menjadi pemicu utama diabetes.

Sejalan dengan kisah Azlan, dr Koko menjelaskan, salah satu gejala diabetes adalah luka yang susah sembuh.

“Gejala diabetes itu yang pertama paling klasik itu poliuri, polidipsi dan polifagi. Poliuri itu sering kencing, polifagi itu cepat lapar, polidipsi itu cepat haus dia. Gejala yang lain adalah cepat lelah, kemudian ada luka yang lama sembuhnya,” pungkas dr Koko.