
3 Pesan Psikolog Soal Sosok Bu Tejo yang Viral

Jakarta –
Film pendek ‘Tilik’ hasil kerja sama Ravacana Films dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta viral di sosial media. Film ini mengisahkan perjalanan ibu-ibu kampung menjenguk Bu Lurah di rumah sakit menggunakan truk. Salah satu tokoh di dalamnya, Bu Tejo, sepanjang perjalanan bergosip gadis kembang desa bernama Dian.
Tokoh lain, Yu Ning, merupakan sosok saudara jauh Dian tidak suka mendengar omongan Bu Tejo karena menurutnya apa yang diomongkan tidak ada buktinya. Karenanya, sepanjang perjalanan Bu Tejo dan Yu Ning terlibat perdebatan sengit.
Banyak orang menilai, adegan maupun dialog dalam film ini sangat mencerminkan keseharian. Begosip tanpa bukti dan tidak menelusur sumber informasi, tetapi buru-buru membangun asumsi. Hasilnya adalah keresahan.
Beberapa nilai yang bisa dipetik adalah sebagai berikut.
1. Menggambarkan kehidupan sehari-hari
Karakter Bu Tejo yang ceplas-ceplos dan senang bergosip dianggap menggambarkan ibu-ibu yang suka bergosip saat berkumpul. Gosip dan gaya bicara Bu Tejo sangat mencerminkan pembahasan para ibu-ibu yaitu mengurusi kehidupan orang.
“Viral karena relate dengan masyarakat sih karena kan in everyday life,” ucap psikolog klinis dari Personal Growth, Veronica Adesla saat dihubungi detikHealth baru-baru ini.
“Ngomongin orang, membangun asumsi dan penjelasan mengenai seseorang atau sesuatu hal hanya berdasarkan secuplik informasi yang tidak komplet,” lanjutnya.
2. Belajar dari Yu Ning
Tidak hanya sosok Bu Tejo yang menjadi sorotan oleh netizen, Yu Ning juga banyak disorot. Karakter Yu Ning pada film ‘Tilik’ adalah ibu-ibu yang tidak begitu saja percaya pada berita beredar di internet, sehingga Yu Ning selalu membantah omongan Bu Tejo saat menggosipkan Dian.
Hal ini bisa menjadi pesan yang dapat diambil dalam film pendek ‘Tilik’, agar lebih berhati-hati pada informasi yang ada meskipun di internet.
“Pastikan untuk menegakkan asas praduga tidak bersalah, dan jangan membangun penjelasan sendiri dari informasi yang tidak lengkap, tidak benar, dan tidak dapat dipercaya. Pastikan sumber yang terpercaya dan informasi yang lengkap. Asumsi bukan berarti fakta,” saran Vero.
3. Agar tak emosi jiwa menghadapi sosok nyinyir ala ‘Bu Tejo’
Sosok Bu Tejo menjadi viral karena mencerminkan sifat ibu-ibu yang suka bergosip saat sedang berkumpul. Siapapun pasti pernah bertemu dengan sosok seperti Bu Tejo dan merasa risih dengan omongannya. Psikolog sekaligus konselor Nuzulia Rahma Tristinarum, menyarankan, orang seperti ini sebaiknya dihindari.
“Jika tidak memungkinkan menghindar, maka sebaiknya kita coba alihkan dengan pembicaraan lain,” ujar Rahma, saat dihubungi detikcom, Sabtu (22/8/2020).
Menurut Rahma, jika berada di posisi yang dinyinyirin, tak ada salahnya untuk menegur orang tersebut dengan cara santai dan tidak menggunakan emosi. Hal ini dilakukan agar cepat mencari jalan keluar.
“Kita boleh kok menyampaikan kepada orang yang nyinyir sama kita, Ajak bicara dari hati ke hati. Tanyakan apa salah kita padanya sampai membuat dia nyinyir begitu. Sampaikan saja permintaan maaf kita mungkin ada hal yang tidak sengaja menyakitinya,” saran Rahma.
“Jika responsnya masih saja negatif pada kita maka lapangkan hati kita. Jika memang yang diucapkannya sangat mengganggu hingga mencemarkan nama baik, boleh juga untuk diproses hukum,” pungkasnya.
3 Pesan Psikolog Soal Sosok Bu Tejo yang Viral
