Ibarat menolak pensiun, pesawat tanker Boeing KC-135 Stratotanker yang sejatinya sudah memulai dipensiunkan secara bertahap, belum lama ini justru mampu memperlihatkan kesiapan operasionalnya secara ‘maksimal.’ Untuk pertama kalinya, sepuluh unit KC-135 diterbangkan dalam satu hari, menjadikan sebagai hari tersibuk dalam sejarah KC-135.

Baca juga: AU Singapura Resmi Pensiunkan Pesawat Tanker KC-135R Stratotanker

Dikutip dari Air National Guard – ang.af.mil (4/1/2023), sepuluh unit KC-135 dari 171st Air Refueling Wing, terbang secara bersamaan dalam satu hari, yakni pada 25 Oktober 2022. Biasanya, dalam satu hari di 171st Air Refueling Wing, mencakup peluncuran empat hingga enam pesawat KC-135.

Peluncuran kesepuluh KC-135 dalam satu hari bukan mencari sensasi, pasalnya kesepuluh KC-135 diterbangkan dalam berbagai misi yang berbeda. Beberapa di antaranya disebut ada yang terbang ke Asia Tenggara, yakni untuk mendukung Operation Enduring Sentinel.

Selain pesawat yang diluncurkan, ground crew menyiapkan pesawat cadangan, yakni jika satu pesawat memiliki masalah yang akan membatalkannya untuk terbang. Dalam setiap pergantian misi, umumnya setiap pesawat membutuhkan waktu antara empat hingga enam jam untuk pemeliharaan dan berbagai pengecekan. Hal tersebut menjadi penting untuk diperhatikan, mengingat usia KC-135 rata-rata telah berusia 65 tahun.

“Kami meluncurkan sepuluh pesawat dengan staf paruh waktu, sambil mempertahankan pesawat berusia 65 tahun, sementara secara tak terduga perlu mengisi bahan bakar ke pembom B-2 tanpa pemberitahuan sebelumnya,” kata Letnan Kolonel Eric Schillo, Chief of Plans 171st Air Refueling Wing.

171st Air Refueling Wing adalah unit dari Air National Guard yang berlokasi di Bandara Internasional Pittsburgh. Ini membedakan dirinya dari unit tanker Air National Guard lainnya dengan menjadi satu -satunya dengan dua skadron KC-135 yang siap terbang. Setiap skaadron di 171st Air Refueling Wing memiliki delapan pesawat tanker KC-135.

Debut KC-135 paling masif dioperasikan sepanjang sembilan tahun Perang Vietnam, sebannyak 813 kali telah dilakukan misi air refueling dalam laga perang tersebut. Sementara di Perang Teluk I, armada KC-135 total telah menggelontorkan 126 juta kg bahan bakar dalam misi air refueling.

Dari beberapa tangki bahan bakar, total bahan bakar yang dapat disalurkan oleh KC-135 Stratotanker adalah 90.719 kg. Dengan dilengkapi dengan side door cargo, total payload kargo yang dapat dibawa KC-135 adalah 37,6 ton.

Ruang kargo dapat pula disukap sebagai kabin angkut, dengan membawa 80 penumpang. Berbeda dengan platform dasarnya, yakni Boeing 707, KC-135 dilengkapi crew hatch, sehingga awak kabin dan kru pesawat dapat keluar masuk pesawat tanpa dukungan tangga konvensional yang biasa disediakan di bandara.

Baca juga: KC-135 Stratotanker: Lekat dengan F-16 TNI AU, Inilah Pesawat Tanker dengan Populasi Terbesar

Seperti halnya Airbus A330-200 MRTT dan KC-46 Pegasus, KC-135 Stratotanker dapat melayani dua mode air refueling, yakni dengan mode hose dan boom. Untuk kendali proses air refueling, dilakukan oleh operator boom di bagian belakang lewat sistem digital fly by wire. (Mas Sam)