10 Efek Samping Vaksin COVID-19 dan Cara Mengatasinya

Jakarta

Beragam efek samping vaksin COVID-19 yang muncul menjadi hal yang wajar dan umum dialami usai menerima vaksinasi. Umumnya, efek samping yang dirasakan seperti demam, nyeri di area bekas suntikan, hingga pegal.

Sebagian besar efek samping vaksin COVID-19 yang terjadi disebut sebagai respons wajar dari sistem imun. Para ahli menyebut efek samping ini bisa menjadi tanda imun di tubuh mulai bekerja untuk mengenali elemen asing yang dikenalkan oleh vaksin.

Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTropPaed, menyebutkan beberapa efek samping yang paling sering dikeluhkan para penerima vaksin. Mulai dari reaksi lokal, umum, hingga serius.

Beberapa efek samping vaksin COVID-19 yang umumnya muncul seperti:

  • Nyeri, memerah, bengkak, dan gatal di area suntikan
  • Demam
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Perubahan nafsu makan
  • Lemas
  • Mengantuk
  • Menggigil

Adapun reaksi serius menurutnya seperti pasca disuntik penisilin kemudian tiba-tiba mengalami kolaps. Meski begitu, semua efek samping yang dicatat sejauh ini berhasil ditangani.

“Jadi semuanya alhamdulillah dikasih obat ada yang nggak dikasih obat diobservasi, sampai saat ini aman,” katanya saat dihubungi detikcom Kamis (4/2/2021).

Bagaimana cara mengatasinya?

Ada berbagai cara untuk mengatasi efek samping vaksin COVID-19. Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), berikut cara-caranya:

  • Kompres area bekas penyuntikan yang terasa sakit menggunakan air dingin dan kain bersih untuk mengurangi peradangan.
  • Untuk mengurangi nyeri pada tangan, coba lakukan olahraga ringan. Aktivitas fisik dipercaya bisa memperlancar aliran darah dan mengurangi peradangan pada area penyuntikan.
  • Perbanyak minum air putih. Sebab, demam bisa membuat tubuh lebih mudah berkeringat sehingga berisiko mengalami dehidrasi.
  • Gunakan pakaian longgar agar tubuh merasa nyaman, sirkulasi udara pun terjaga saat tubuh mudah berkeringat karena demam.
  • Jika diperlukan, minum obat pereda nyeri seperti aspirin, ibuprofen, atau antihistamin untuk mengatasi efek samping vaksin. Namun CDC menyarankan, konsultasikan dulu dengan dokter demi keamanan.

Jika tidak mengalami efek samping vaksin COVID-19, apa tandanya vaksin ‘gagal’ memberi efek perlindungan?

Menurut ahli penyakit infeksi dari Vanderbilt University Medical Center, Profesor William Schaffner, MD, tidak bisa mengetahui status imunitas hanya dari muncul atau tidaknya efek samping vaksin COVID-19. Ia mengatakan tidak ada korelasi langsung di antara keduanya.

“Tidak ada korelasi langsung antara efek samping vaksinasi dan tingkat perlindungan,” kata Prof William seperti dikutip dari Medical News Today, Selasa (27/7/2021).

Untuk mengetahui kemungkinan apakah vaksin COVID-19 berhasil memicu respons imun, salah satu caranya adalah dengan memeriksa kadar antibodi yang bisa dilakukan di laboratorium.


Terima kasih telah membaca artikel

10 Efek Samping Vaksin COVID-19 dan Cara Mengatasinya