Cirebon –

Kasus pasien positif COVID-19 di Kota Cirebon masih alami peningkatan. Bahkan, Kota Cirebon satu-satu daerah di Jawa Barat yang berada dalam zona merah, atau berisiko tinggi penyebaran COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon Edy Sugiarto menyebut 90 persen dari total kasus positif COVID-19 merupakan pasien tanpa gejala. “Hanya 10 persen yang bergejala. Dari 10 persen ini, lima persen bergejala berat,” kata Edy di kantor DPRD Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin (31/5/2021).

Dikutip dari laman covid19.cirebonkota.go.id, kasus pasien terkonfirmasi positif di Kota Cirebon mencapai 5.634 jiwa. Sebanyak 459 pasien masih menjalani isolasi, 4.962 pasien sembuh, dan 213 pasien meninggal dunia. Jika diasumsikan dengan data 10 persen pasien positif yang bergejala, maka sekitar 563 pasien COVID-19 di Kota Cirebon yang mengalami gejala.

Edy menambahkan hari ini terjadi penambahan kasus pasien positif yaitu sebanyak 10 orang. Sedangkan, lanjut Edy, kemarin sebanyak 28 orang dinyatakan positif COVID-19. Edy mengaku pelayanan rumah sakit sejatinya sudah siap ketika terjadi lonjakan kasus.

“Insya Allah rumah sakit siap. Puskesmas juga siap, ketika kita berada dalam zona merah,” kata Edy.

Edy mengatakan untuk ruang isolasi pasien tanpa gejala bakal berkurang. Sebab, kontrak kerja sama dengan hotel swasta berakhir pada Juni ini. Selain itu, Edy juga mengaku mengalami kendala tentang distribusi vaksin.

“Untuk isolasi mandiri di Hotel Onos berakhir Juni nanti. Kemudian, distribusi vaksin terbatas. Kemarin kita minta 63 ribu vial, yang dikirim 13 ribu. Nanti akan datang lagi 450 vial. Jauh dari kebutuhan,” katanya.

Sebelumnya, Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, kendala yang dihadapi Satgas COVID-19 saat ini adalah minimnya animo lansia yang ingin divaksinasi. Pemkot Cirebon menargetkan sebanyak 36 ribu lansia yang divaksinasi. Saat ini sekitar 9.000 lansia yang telah menjalani vaksinasi.

“Dari target 36 ribu lansia, sampai saat ini baru 25 persen yang sudah divaksin,” kata Agus Mulyadi, Jumat (28/5/2021).

Agus menceritakan tak banyak lansia yang berinisiatif untuk datang ke lokasi vaksinasi. Sehingga perlu adanya tim yang langsung menjemput bola, atau membujuk lansia agar mau divaksinasi.

(mso/mso)