Warga Bondowoso Kena Leptospirosis, Bakteri Diduga dari Air Sungai yang Diminum

Bondowoso

Seorang warga Bondowoso diduga terpapar penyakit Leptospirosis. Penyakit tersebut berasal dari kotoran atau kencing hewan pengerat.

Pasien itu berinisial S (52), warga Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bondowoso. “Korban yang sehari-hari bekerja sebagai ulu-ulu air,” terang Programer Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Dinas Kesehatan Bondowoso, Haris Ahmadi kepada wartawan, Jumat (11/6/2021).

Lebih jauh ia menjelaskan, korban diduga terpapar penyakit Leptospirosis dari air minum yang diambilnya dari sungai. Saat ini korban dirawat di rumah sakit.

“Kami sudah lakukan pemeriksaan di rumah sakit, tidak ada luka di bagian tubuhnya. Jadi, yang paling mungkin memang dari air minumnya. Karena dari sungai,” paparnya.

Hingga saat ini dinas kesehatan setempat masih belum bisa memastikan penularannya melalui apa. Sebab, bakteri penyebabnya memang berasal dari saluran kencing atau kotoran hewan. Kebanyakan hidup di tubuh tikus.

“Kemungkinan menular kepada sesama manusia memang sangat kecil. Namun, penyakit ini tetap perlu diwaspadai melihat angka kematiannya bisa tinggi, jika berkaca pada kasus di luar kota beberapa tahun lalu,” lanjut Haris.

Mereka yang terpapar bisa mengalami gagal ginjal, hingga menyebabkan kematian. Pun sejumlah penyakit bawaan lainnya. Sementara gejala lainnya berupa panas, nyeri kepala, mata merah, pusing, nyeri perut selama satu minggu, nyeri betis, kuning, dan lainnya.

Informasi yang dihimpun dari beberapa literatur, Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan bakteri Leptospira sp. Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya (zoonosis).

(sun/bdh)

Terima kasih telah membaca artikel

Warga Bondowoso Kena Leptospirosis, Bakteri Diduga dari Air Sungai yang Diminum