Walkot Semarang Ajak Pekerja Sosial Bantu Pemerintah Atasi Kemiskinan

Jakarta –
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi melantik Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kota Semarang periode 2021-2026 di Balaikota Semarang. Hendi berpesan agar IPSM dapat membantu pelaksanaan program-program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hendi juga mengapresiasi IPSM atas kinerjanya dalam menangani berbagai persoalan sosial. Menurutnya, penurunan angka kemiskinan di Kota Semarang merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, salah satunya IPSM program pemerintah dapat tepat sasaran.
“Terima kasih telah mengikhlaskan waktu dan energi panjenengan dalam membantu pemerintah mengentaskan masalah di Kota Semarang. Ternyata memang ada sebagian orang-orang yang membantu dan berkontribusi untuk Kota Semarang. Kalau pemerintah saja pasti bisa tetapi tidak berjalan cepat. Maka kita perlu teman-teman sebagai mitra untuk mempercepat pembangunan,” kata Hendi dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (27/10/2021).
Hendi mengulas Kota Semarang memiliki tren positif dalam menekan angka kemiskinan hingga 3,98% di tahun 2019. Namun, diakui Hendi terjadinya pandemi COVID-19 di tahun 2020 membuat angka kemiskinan kembali meningkat menjadi 4,34%.
“Tapi adanya kondisi ini jangan membuat kita pasrah saja melainkan harus membantu warga Kota Semarang khususnya bagi warga pra sejahtera. Pemerintah Kota (Semarang) memiliki program-program yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat. Maka harapannya IPSM dapat membantu mensosialisasikan dan menyalurkan program tersebut. Kemitraan ini harus kita jaga dengan baik agar angka kemiskinan dapat kita tekan,” tutur Hendi.
Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) IPSM Krisseptiana Hendrar Prihadi mengamini masih banyak persoalan sosial yang ada di masyarakat. Menurutnya ini bukan hanya menjadi tanggung jawab IPSM saja melainkan menjadi persoalan bersama.
“Panjenengan adalah kepanjangan tangan pemerintah untuk hadir di tempat-tempat yang membutuhkan bantuan dari pemerintah. Ingat bahwa di belakang panjenengan ada pemerintah. Jika menemui masalah sosial sampaikan sehingga Pemkot dapat memfasilitasi dan dapat segera terselesaikan,” ujar wanita yang akrab disapa Tia Hendi itu.
Dalam kesempatan tersebut, Hendi juga mengimbau untuk waspada terhadap adanya ledakan gelombang ketiga COVID-19 yang diperkirakan terjadi pada bulan Januari-Februari 2022.
“Alhamdulillah Semarang sudah level 1, tetapi kalau tidak dijaga dengan baik dapat kembali turun menjadi level 2. Untuk itu, kita harus fokus terhadap potensi ledakan tersebut dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara tertib, program vaksinasi, dan penggunaan aplikasi peduli lindungi,” urai Hendi.
(prf/ega)