Waket MPR Bangga Warga Pesantren Jiwai Pancasila

Jakarta

Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan menyatakan rasa bangganya terhadap warga pondok pesantren, terutama para santri yang memahami dan menjiwai Pancasila. Kebanggaan itu muncul karena selain digembleng ilmu agama, santri juga mempelajari dan mendalami Pancasila.

“Saya sering menyaksikan hal tersebut di berbagai pondok pesantren yang saya sambangi. Hampir sebagian besar para santri sangat lekat dengan Pancasila termasuk di ponpes Al-Riyadl Cipanas ini,” ujar Syarief dalam keterangannya, Minggu (13/9/2020).

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara ‘Temu Tokoh Nasional/Kebangsaan Bersama Wakil Ketua MPR Syarifuddin Hasan’ di Aula Ponpes Al-Riyadi, Cipanas, Jawa Barat. Menurutnya, letaknya pemahaman rakyat terutama generasi muda Indonesia kepada Pancasila adalah sesuatu yang wajib.

“Kewajiban buat kita semua untuk menjaga Pancasila. Sebab, peran Pancasila selama ini sudah sangat terbukti kesaktiannya, mampu sebagai perekat persatuan bangsa Indonesia yang sangat beragam dalam wadah negara Indonesia,” ujarnya.

Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan para santri mengenai Pancasila, Syarief membuat kuis dengan memberikan beberapa pertanyaan seputar Pancasila yang ternyata bisa dijawab dengan baik. Bahkan para santri juga mampu menjelaskan Pancasila adalah salah satu dari Empat Pilar MPR RI selain UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang kerap disosialisasikan ke berbagai daerah.

“Luar biasa anak-anak ponpes kita. Makanya saya heran ketika masih saja ada sebagian pendapat yang mendiskreditkan ponpes jauh dari Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa lainnya, buktinya mereka sangat dekat dengan ideologi bangsa. Malah, dengan kemampuan mereka tersebut, para santri pondok pesantren bisa menjadi narasumber Sosialisasi Empat Pilar MPR yang handal,” ungkapnya.

Syarief mengatakan sebenarnya tidak sulit bagi bagnsa Indonesia untuk menjiwai Pancasila. Bahkan bangsa Indonesia lebih jauh lagi secara tidak menyadari telah melakukan implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya seperti para santri di ponpes yang datang dari berbagai latar belakang dan status sosial. Ternyata tidak ada persoalan sama sekali. Sikap saling menghormati perbedaan malah sering terlihat kental.

“Mengapa itu terjadi, sebab Pancasila digali dari karakter dan jati diri bangsa Indonesia. Kini, kita hanya tinggal menjaga dan merawatnya saja. Jangan sampai Pancasila terlupakan atau malah hilang,” pungkasnya.

(ega/ega)

Terima kasih telah membaca artikel

Waket MPR Bangga Warga Pesantren Jiwai Pancasila