Upacara Pindah Agama Sukmawati Soekarnoputri Bakal Dijaga Pecalang

Denpasar –
Putri Presiden Pertama RI, Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri dipastikan bakal pindah menjadi pemeluk Agama Hindu. Upacara pindah Agama Hindu atau Sudhi Wadani bakal dilakukan di Dadia Pasek Baleagung Buleleng.
Upacara Sudhi Wadani terhadap Sukmawati Soekarnoputri bakal digelar besok, Selasa (26/10/2021). Prosesi upacara tersebut bakal diamankan oleh pecalang Desa Adat Banyualit, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Bali.
“Karena melibatkan masyarakat di sana jadi kita pakai pecalangnya di sana juga, di (Desa Adat) Banyualit,” kata Kelian (Ketua) Dadia Pasek Baleagung Buleleng Nyoman Suadnyana Pasek daat dihubungi detikcom, Senin (25/10/2021).
Selain itu, pelaksanaan upacara yang dilakukan di tengah pandemi COVID-19 juga bakal menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Karena itu, orang yang tidak berkepentingan tidak akan diberikan akses masuk.
“Inggih (iya) ada prokes. Kami tetap mengedepankan prokes sesuai dengan dudonan (jadwal) acara yang sudah kami buat. Hanya yang berkepentingan saja boleh mengikuti upacara, yang terlibat langsung dengan prosesnya,” terang Suadnyana Pasek.
Sebelumnya, Panglingsir Dadia Pasek Baleagung Buleleng Made Hardika mengatakan, Sukmawati Soekarnoputri bakal menjalani sejumlah prosesi ritual saat upacara Sudhi Wadani. Ritual itu sudah dilakukan mulai Senin (25/10) dan dilanjutkan pada ritual utama pada keesokan harinya.
Sebelum Senin (25/10), tidak ada ritual apapun yang dilakukan, hanya saja ada berbagai persiapan yang dilakukan oleh pihak keluarga di Dadia Pasek Baleagung Singaraja.
Pada Senin (25/10), Sukmawati Soekarnoputri bakal mengikuti prosesi pembersihan diri (panglukatan) terlebih dahulu. Usai itu dilakukan dengan ritual medengen-dengen yang juga bermakna pembersihan.
“Jadi pertama tanggal 25, itu dia harus mengikuti pembersihan dulu, panglukatan. Setelah panglukatan wenten (ada) medengen-dengen dan besoknya baru ada (ritual) metatah di Bale Agung (Singaraja) tanggal 26-nya. Lanjut dah tanggal 26 itu Sudhi Wadani,” jelas Hardika saat dihubungi detikcom, Sabtu (23/10/2021).
Upacara inti Sudhi Wadani yang dijalani Sukmawati Soekarnoputri dilakukan di merajan (pura). Dalam prosesi itu juga dilakukan penandatanganan surat yang disaksikan oleh berbagai pihak, terutama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).
“Itu (Sudhi Wadani) ring (di) merajan dan pemandatanganan disaksikan (atau) upasaksi dari Parisada (Hindu Dharma Indonesia), dari agama dan dipuput oleh pinandita-pinandita yang sudah ditujuk panditanya. Selesai Sudhi Wadani, selesai sudah acaranya, kenten (begitu),” jelas Hardika.
(maa/maa)