Ukraina Tutup Sementara Pos Pemeriksaan Donbass Imbas Insiden Penembakan

Jakarta

Militer Ukraina menangguhkan operasional satu dari tujuh pos pemeriksaan di wilayah timur Donbass, yang dikendalikan oleh separatis pro-Rusia. Hal ini dilakukan imbas terjadinya insiden penembakan beberapa hari ini.

Dilansir Reuters, Minggu (20/2/2022) diketahui pada Sabtu (19/2) lalu, kelompok separatis menembak pos pemeriksaan Schastya menggunakan mortir dan peluncur granat anti-tank berat selama 3 kali. Militer Ukraina mengungkapkan di halaman Facebook-nya bahwa pelanggaran gencaran senjata di sepanjang garis depan Ukraina meningkat menjadi 136 dari 66 seranga pada hari sebelumnya (18/2).

Akibat penembakan oleh separatis, dua tentara Ukraina dilaporkan tewas dan empat lainnya terluka pada Sabtu (19/2).

“Mempertimbangkan eskalasi situasi … dan ketidakmampuan untuk menjamin keselamatan penduduk sipil ‘yang menggunakan pos pemeriksaan’ maka diperintahkan menangguhkan penggunaannya dari jam 8 pagi (0600 GMT) pada hari Minggu ‘selama periode ancaman’,” kata militer.

Di situs media Telegramnya, pejabat separatis menuduh Ukraina menembaki daerah yang dikuasai separatis dan mengatakan mereka harus menanggapi serangan tersebut.

Insiden penembakan yang melintasi garis pemisah antara pasukan pemerintah dan separatis meningkat tajam pekan lalu. Insiden itu disebut pemerintah Ukraina sebagai bentuk provokasi di tengah tudingan negara-negara Barat bahwa Rusia sedang bersiap menyerang Ukraina dan khawatir bahwa eskalasi dapat digunakan sebagai dalih serangan.

Para pemimpin dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri (Donetsk dan Lugansk) mengumumkan mobilisasi militer pada Sabtu lalu (19/2). Pihak militer Ukraina dan pemberontak di Ukraina timur saling menuduh melakukan serangan baru.

“Saya mendesak warga saya yang masuk dalam pasukan cadangan untuk datang ke kantor wajib militer. Hari ini saya menandatangani dekrit tentang mobilisasi umum,” kata Denis Pushilin, pemimpin wilayah separatis yang disebut Republik Rakyat Donetsk, dalam sebuah pernyataan video.

Sementara itu, pemimpin wilayah separatis Lugansk, Leonid Pasechnik, menerbitkan sebuah dekrit yang mengatakan tindakan di wilayahnya diambil untuk mempersiapkan “penolakan agresi”.

Pushilin mengklaim pasukan wilayahnya telah mencegah serangan yang katanya direncanakan oleh dinas keamanan Ukraina, dan bahwa tentara Ukraina melancarkan serangan.

“Bersama-sama, kita akan mencapai kemenangan yang kita inginkan dan butuhkan. Kita akan melindungi Donbas dan semua orang Rusia,” ujar Pushilin, menggunakan istilah untuk Ukraina timur.

Terima kasih telah membaca artikel

Ukraina Tutup Sementara Pos Pemeriksaan Donbass Imbas Insiden Penembakan