
Thailand Minta Lebih Banyak Data Klinis Soal Vaksin Corona Buatan Sinovac

Bangkok –
Otoritas Thailand tengah meminta lebih banyak informasi soal uji klinis vaksin virus Corona (COVID-19) buatan perusahaan China, Sinovac Biotech, sebelum pengiriman dilakukan. Thailand dijadwalkan akan menerima pasokan pertama vaksin Sinovac pada Februari mendatang.
Seperti dilansir Bangkok Post dan Bernama, Sabtu (16/1/2021), juru bicara Pusat Administrasi Situasi COVID-19 (CCSA), Thaweeslip Wissanuyothin, menegaskan bahwa pertimbangan utama Thailand untuk vaksin Corona adalah keamanan dan kemanjuran. Saat ini, Otoritas Makanan dan Obat-obatan Thailand (FDA) telah menerima permintaan registrasi vaksin dari AstraZeneca dan Sinovac.
“FDA Thailand telah meminta Sinovac untuk memberikan informasi yang lebih detail soal uji klinis mereka,” ungkap Thaweeslip dalam pernyataannya.
Langkah ini dilakukan setelah otoritas Brasil, pada Selasa (12/1) lalu, mengungkapkan bahwa uji klinis vaksin Sinovac di wilayahnya menunjukkan kemanjuran 50,4 persen dalam mencegah penularan Corona. Angka tersebut ada di bawah angka kemanjuran 78 persen yang diumumkan Sinovac Biotech sepekan sebelumnya.
Diketahui juga bahwa menurut hasil uji klinis di Turki, vaksin Sinovac memiliki kemanjuran 91,25 persen, sedangkan di Indonesia memiliki kemanjuran 65,3 persen.
Dalam pernyataan terpisah, Direktur Jenderal pada Departemen Ilmu Medis Thailand, Supakit Sirilak, menegaskan Thailand kemungkinan besar tetap melanjutkan pemesanan 2 juta dosis vaksin Sinovac, dengan batch pertama dijadwalkan akan tiba mulai Februari mendatang.
Namun Supakit mengakui bahwa permintaan lebih banyak informasi detail soal kemanjuran dan keamanan vaksin memang telah dikirimkan kepada pihak Sinovac Biotech. Menurutnya, hal itu sejalan dengan proses pengajuan vaksin untuk disetujui FDA Thailand.
“Kami sedang menunggu jawaban, tapi harap dipahami bahwa kemanjuran vaksin hanya pada tahap awal setelah uji coba massal pada manusia. Hasil yang dikonfirmasi mungkin memakan waktu sekitar satu tahun atau satu setengah tahun,” terangnya.
Thailand Minta Lebih Banyak Data Klinis Soal Vaksin Corona Buatan Sinovac
