Terungkap Lagi ASN China Jadi Mata-mata Amerika Serikat

Beijing –
Republik Rakyat China (RRC) mencurigai ada orang yang menjadi mata-mata Amerika Serikat (AS) di negaranya. Bagaimana bisa mata Paman Sam mengawasi Negeri Tirai Bambu? Katanya sih, nyamar jadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dilansir AFP, Senin (21/8/2023), ini bukan peristiwa pertama melainkan menjadi pengungkapan kedua yang diumumkan Beijing ke publik dalam sebulan terakhir.
Beijing menerapkan undang-undang (UU) anti-spionase, yang telah direvisi bulan lalu, yang memberikan wewenang lebih besar dari sebelumnya untuk menghukum apa yang mereka anggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional.
Kasus yang diungkap pada hari ini masih dalam tahap penyelidikan. Mari sedikit mundur ke 11 Agustus lalu.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (11/8) lalu, laporan media pemerintah China Central Television (CCTV) menyebut seorang warga negara China bermarga Zeng, yang bekerja untuk kelompok industri militer, direkrut oleh seorang agen CIA yang berbasis di Italia.
Zeng dikirim ke Italia oleh kelompok industri militer untuk melakukan studi lebih lanjut, namun dia malah berkenalan dengan seorang agen CIA di negara itu.
Melalui pesta makan malam, jalan-jalan dan kunjungan ke opera, keduanya mengembangkan hubungan yang ‘dekat’. Laporan CCTV menyebut Zeng secara bertahap menjadi ‘bergantung secara psikologis’ terhadap agen CIA itu.
Setelah berhasil ‘mengguncang’ sikap politik Zeng, sebut laporan CCTV, agen CIA itu mencari informasi-informasi sensitif soal militer China darinya. Tidak disebutkan lebih lanjut kapan peristiwa itu terjadi.
Namun laporan CCTV menyebut Zeng kedapatan telah menandatangani perjanjian spionase dengan AS dan telah menerima pelatihan sebelum kembali ke China. Setelah pulang ke China, Zeng beberapa kali memberikan informasi intelijen ‘inti’ dan telah mengantongi dana untuk aksi-aksinya itu.
Menurut laporan tersebut, langkah koersif — yang biasanya berarti penahanan — telah dilakukan terhadap Zeng.
Selanjutnya, pengungkapan terbaru hari ini: