Terlanjur Viral, Kapolres Pasuruan Masih Kebanjiran Aduan Pungli di Minimarket

Jakarta –
Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman mengaku masih kebanjiran aduan warga Bekasi. Warga mengeluhkan adanya pungutan liar (pungli) di minimarket.
“Masih, sampai sekarang. Tadi malam ada, tadi pagi ada,” kata Arman kepada detikcom, Jumat (29/10/2021).
“Masih seputar pungli,” lanjutnya.
Arman mengaku tak tahu mengapa warga masih mengadukan perihal tindakan pungli di Bekasi kepadanya. Dia menduga hal itu lantaran nomor pribadinya sudah terlanjur viral.
“Masih ada yang kontak, karena mungkin kan karena terlanjur viral di Twitter,” ungkap dia.
Indomaret Sudah Cabut Spanduk
Arman mengatakan, pihak Indomaret sudah menghubunginya secara pribadi. Indomaret, kata dia, mengaku sudah mencabut spanduk yang memuat nomor pribadi Arman.
“Indomaret sudah. Sudah telepon. Spanduknya sudah dicabut. Mungkin akan diganti,” kata Arman.
Ramainya aduan yang datang ke Arman ini bermula dari spanduk parkir gratis Indomaret yang meminta konsumennya untuk melapor ke polisi jika ada yang meminta uang parkir. Dalam spanduk itu, nomor Arman turut serta dicantumkan sebagai kontak Polres Metro Bekasi.
Alhasil, Arman pun kebanjiran aduan. Puluhan pesan elektronik masuk ke nomor ponsel pribadinya mengadukan aksi pungli dan premanisme di Bekasi, Jawa Barat. Padahal, Arman kini menjabat sebagai Kapolres Pasuruan Kota. Arman sebelumnya memang menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Metro Bekasi.
“Isinya rata-rata mengeluhkan adanya praktik pungli dan premanisme di minimarket-minimarket, baik Indomaret maupun Alfamart,” kata Arman kepada detikcom, Kamis (29/10).
Tak hanya aduan soal pungli di minimarket, sejumlah warga juga mengkonsultasikan permasalahan hukum yang dihadapi kepada Arman.
“Dan ada satu dua orang yang juga konsultasi hukum terkait hal lainnya bukan premanisme. Jadi nomor saya tu jadi ramai. Padahal nomor pribadi,” ujarnya.
(mae/tor)