Jakarta –

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) membuka dua rute baru bus low entry yakni Blok M Universitas Indonesia (9H) dan Pasar Minggu Velbak (6T). Kepala Divisi Sekretaris Transjakarta Anang Rizkani Noor menyatakan hal ini menepis isu banyaknya bus yang mangkrak.

“Sekali lagi, tidak ada bus yang mangkrak. Kami mengoperasikan semua bus sesuai kebutuhan di lapangan,” kata Anang dalam keterangan tertulis, Selasa (27/12/2022).

Selain dua rute bus, Transjakarta juga membuka rute baru angkot JakLingko Terminal Pulogadung – Lampiri (JAK 99). Anang menekankan, pembukaan rute baru dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan di lapangan.

“Namun tidak mungkin kita operasikan sekaligus, harus ada yang dicadangkan untuk antisipasi dan perawatan,” jelasnya.

Anang menyampaikan, seluruh armada Transjakarta beroperasi sesuai dengan jadwal. Pengoperasian bus dilakukan secara bergantian.

“Semua bus dilakukan perawatan secara berkala secara menyeluruh. Jadi tidak benar jika ada bus yang terbengkalai. Kita operasikan secara bergantian,” ucapnya.

Sebagai informasi, Hingga Desember 2022, Transjakarta beroperasi di 219 rute, dengan reaktivasi sebanyak 42 rute dan pembukaan rute baru mencapai 16.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan menyebut banyak bus berjenis low entry yang mangkrak di pool TransJakarta Pinang Ranti. PT TransJakarta membantah kabar tersebut.

Dalam keterangan tertulis yang dibagikan kepada wartawan, Kamis (15/12/2022), Azas menduga bus-bus tersebut mangkrak sejak era Gubernur Anies Baswedan. Menurut dia, ada sekitar 60 bus yang mangkrak.

“Setidaknya ada 60 unit bus mangkrak di pul TransJakarta Pinang Ranti. Bus-bus tersebut berjenis low entry dengan merek Mercedes-Benz dan Scania. Jika melihat kondisi bus yang rusak di beberapa bagian, kemungkinan besar sudah mangkrak berbulan-bulan. Artinya, bus-bus tersebut terbengkalai sejak zaman Gubernur Anies,” kata Azas dalam keterangannya.

Azas menilai hal ini bisa menjadi momentum bagi Pj Gubernur Heru Budi Hartono untuk membenahi sektor transportasi di Jakarta. Menurut Azas, pelayanan sektor transportasi saat ini makin buruk.

“TransJakarta seharusnya menjadi andalan bertransportasi warga Jakarta. Mendorong dan memfasilitasi. Supaya warga meninggalkan kendaraan bermotor pribadinya di rumah. Artinya, dengan tersedianya fasilitas TransJakarta yang baik dan akses, maka dapat memecahkan masalah kemacetan Jakarta,” ujar Azas.

Dia mengatakan mangkraknya puluhan bus TransJakarta dan masih adanya penumpukan penumpang menandakan manajemen layanan TransJakarta yang buruk. Hal itu terjadi akibat kebijakan yang salah.

(taa/dwia)