Jakarta –

Tentara Mozambik didukung oleh pasukan regional menyerbu sebuah markas pemberontak di Macomia. Menteri Pertahanan mengatakan bahwa tentara telah menembak mati 10 gerilyawan dalam operasi di utara negara itu.

“Kemarin, pasukan kami dan (pasukan regional Afrika selatan) menyerang seorang teroris di Macomia dan menembak mati 10 teroris,” kata Menteri Pertahanan Cristovao Chume Senin malam waktu setempat, seperti dilansir AFP, Rabu (22/12/2021).

“Situasinya mengkhawatirkan. Pasukan kami ada di lapangan. Dan dalam beberapa minggu mendatang kami akan mendapatkan hasil positif,” lanjutnya.

Sementara itu, tentara Afrika Selatan yang menjadi bagian dalam operasi itu, mengatakan pada Selasa waktu setempat bahwa salah satu tentaranya tewas dalam penyergapan.

Kekerasan, yang terjadi hari Minggu, menyusul beberapa serangan dalam dua minggu terakhir oleh para jihadis di desa-desa di distrik Macomia di provinsi Cabo Delgado. Daerah itu kaya akan gas.

Daerah itu telah diguncang serangan oleh militan terkait ISIS sejak 2017. Sedikitnya menewaskan 3.500 orang dan menggusur lebih dari 800.000.

Sejak Juli lalu, lebih dari 3.100 tentara Afrika, Eropa dan AS telah dikerahkan ke provinsi utara untuk memadamkan kerusuhan.

Presiden Filipe Nyusi mengatakan pekan lalu negaranya telah menyaksikan lebih sedikit serangan jihad tahun ini daripada tahun lalu. Situasi itu terjadi setelah Rwanda dan negara-negara tetangga membantu mengatasi pemberontakan.

“Kami mampu mengurangi serangan teroris tiga kali lipat,” katanya.

Sementara pada tahun 2020 negara itu mencatat lebih dari 160 serangan. Dia menyebut jumlah itu berkurang menjadi 52 pada tahun 2021.

Nyusi menambahkan bahwa berkurangnya serangan itu sebagian berkat “kerja sama militer,” dengan Rwanda dan 16 negara Komunitas Pembangunan Afrika Selatan dari negara-negara tetangganya.

(lir/lir)