
Tak Mudah Anak Hidup dengan Diabetes

<!–
Caption / Nama penulis / Reporter / Narasumber
Ilustrasi : Nama ilustrator
–>
Terkadang Michella, 30 tahun, masih merasa tak tega lantaran melihat bekas tusukan jarum tampak lebih jelas di antaranya jari-jari putranya, Miguel, 4 tahun, setiap kali usai berenang.
“Awalnya yang dipikirkan, ah (bekas) titik nanti juga hilang. Kayak waktu divaksin COVID-19 kemarin juga hilang bengkaknya. Tapi Miguel itu dalam satu hari harus disuntik 4 sampai 6 kali,” tutur Michella kepada reporter detikX pekan lalu.
Miguel didiagnosa diabetes tipe 1 ketika ia berusia 3,5 tahun. Beberapa waktu sebelum Michella membawa Miguel ke dokter, ia mendapati Miguel mudah kelelahan. Jatah minumnya meningkat dua kali lipat dari biasanya. Bersamaan dengan itu, Miguel sering kencing dan bahkan mengompol.
Kondisi Miguel yang semakin lesu membuat Michella memutuskan untuk memeriksakannya ke dokter. Sebab, kala itu, pandemi COVID-19 sedang meningkat. Di sisi lain, kabar tentang gagal ginjal anak mencuat dan ramai dibicarakan.
Tak mudah bagi Michella dan suaminya menerima pernyataan dari dokter. “Jujur hati waktu itu belum bisa nerima kayak kenapa harus anak sekecil ini. Apa karena pengaruh COVID-19 atau apa? Karena (memang) nggak ada keturunan (diabetes) sama sekali di keluarga. Jadi benar-benar kita kaget, kan,” cerita Michella.
Sebagai orang tua anak penyandang diabetes tipe 1, stigma tentang pola hidup yang salah akibat generalisasi penyebab diabetes oleh awam membuat Michella kalut menyoal pertumbuhan anaknya.
“Jadi diabetes yang menyerang anak aku ini itu diabetes tipe 1. (Penyebabnya) kondisi autoimun, di mana imunnya itu menyerang pankreas sendiri sampai mati. Jadi sudah nggak berfungsi menghasilkan insulin. Sedangkan diabetes tipe 2 itu, kan, yang obesitas karena pola hidup yang nggak sehat gitu, kan,” jelas Michella.
Menurutnya, mengetahui perbedaan ini sangat signifikan dampaknya bagi kehidupannya dan putranya. Miguel, kata Michella, hanya membutuhkan asupan insulin dari luar.
Kepercayaan diri Miguel menurut Michella, adalah kunci untuknya bisa menjalani perawatan tanpa kendala yang berarti. Oleh sebab itu, Michella selalu berusaha kritis tak hanya soal perawatan medis Miguel, tetapi juga lingkungan sekitarnya.
Tak Mudah Anak Hidup dengan Diabetes
