Jakarta –

Pemerintah melarang adanya aktivitas yang mengundang kerumunan di malam tahun baru. Meski begitu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta khawatir terjadinya peningkatan kasus klaster keluarga dari adanya kegiatan di malam pergantian tahun.

“Jadi beberapa Minggu terakhir ini terjadi peningkatan yang cukup terkait klaster rumah atau klaster keluarga. Untuk itu kami minta, kami mohon untuk dapat meningkatkan kepatuhan dan disiplin prokes (protokol kesehatan),” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Kamis (31/12/2020).

Riza menerangkan Pemprov DKI sudah melakukan langkah untuk mengantisipasi peningkatan kasus COVID-19 di klaster keluarga. Antisipasi itu, lanjutnya, dengan membentuk Satgas COVID-19 dari tingkat RT sampai ke provinsi.

“Kami sudah membuat yang namanya satgas dari tingkat provinsi, kabupaten/kota bahkan sampai ke kelurahan (dan) RW. Bahkan sampai (tingkat) RT satgas COVID juga membangun membentuk kampung siaga di RT/RW di seluruh Jakarta yang memastikan bahwa mengatur keluar-masuk warga patuh taat disiplin melaksanakan protokol kesehatan 3 M,” ucapnya.

Dia menambahkan berbagai fasilitas yang diperlukan sudah disiapkan pada kampung siaga COVID-19 ini. Tiap warga pun, sambungnya, sudah diminta agar mau menjadi kader COVID-19.

“Ada piket dan menyiapkan berbagai fasilitas yang dibutuhkan oleh warga, termasuk di setiap rumah kita sudah minta agar satu dari anggota keluarga jadi kader COVID yang membantu keluarga untuk memberikan informasi berkoordinasi dengan RT/RW setempat,” terang Riza.

Untuk menekan angka kasus klaster keluarga, Riza menyebut kampung siaga COVID-19 juga akan memastikan agar semua warga bisa mematuhi protokol kesehatan.

“Kemudian juga memastikan seluruh anggota melaksanakan prokes hidup bersih dan sehat. Senantiasa memakai masker, cuci tangan, menjaga jarak dan selalu membersihkan rumah dan lingkungan, melakukan disinfektan, dan sebagainya,” tandasnya.

(sab/isa)