Bondowoso – Libur panjang pekan ini meningkatkan kunjungan wisatawan. Polisi Pariwisata di Bondowoso juga meningkatkan pantauan protokol kesehatan (prokes).

Hal itu harus dilakukan oleh polisi khusus pariwisata di Bondowoso yang belum lama terbentuk. Yakni berjibaku melawan dinginnya cuaca kawasan Kawah Wurung yang mencapai 10 derajat celsius. Belum lagi hujan dan kabut.

Bahkan, Polisi Pariwisata (Polpar) harus selalu stand by dan bermalam di obyek-obyek wisata andalan yang memang selalu jadi jujukan wisatawan saat hari libur. Hingga berhari-hari lamanya.

“Sejak libur hari Kamis kemarin, saya tak pernah pulang. Stand by dan nginap di sini terus,” kata salah seorang Polpar, Bripka Agung Sambuko saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (13/3/2021).

Ia mengaku rela meninggalkan keluarganya di rumah selama beberapa hari, untuk mengemban tugas sebagai polisi pariwisata yang salah satu tugasnya mengawal obyek wisata dalam menerapkan prokes COVID-19.

“Ya mau gimana lagi, Mas. Sudah tugas. Yang penting, masyarakat yang berwisata aman dari ancaman di situasi pandemi ini. Dengan tetap menerapkan prokes,” imbuh Agung.

Hal senada disampaikan anggota Polpar yang juga seorang Polisi Wanita (Polwan), Briptu Puput. Ia mengaku secara fisik sebenarnya tak kuat menahan hawa dingin yang kelewat ekstrem. Seperti di Kawah Wurung, serta wilayah dataran tinggi Ijen lainnya.

“Akhirnya saya bawa beberapa jaket. Lalu saya pakai semua. Karena dinginnya memang sangat ekstrem. Belum lagi hujan dan kabut. Tapi ya namanya tugas, Mas,” imbuh Puput.

Untuk diketahui, Polisi Pariwisata merupakan polisi khusus Polres Bondowoso yang memang disiagakan di obyek-obyek wisata. Dalam menjalankan tugasnya, selain untuk memantau keamanan juga berperan dan dibekali kemampuan tentang pariwisata.

Mereka juga dibekali kemampuan Bahasa Inggris maupun beberapa bahasa lainnya. Mereka juga mengenakan seragam polisi seperti lazimnya. Tapi mengenakan dasi dan beberapa bagian bajunya berwarna merah marun. (sun/bdh)