Sosok Habib Ali Al Habsy, Ulama Besar yang Haulnya Selalu Diperingati di Solo

Solo

Haul atau peringatan wafatnya Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi selalu menjadi magnet bagi banyak umat Islam untuk datang ke Solo. Lalu siapakah sosok Habib Ali?

Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi adalah seorang ulama ternama dari Hadramaut (Yaman) yang terkenal dengan karyanya, Maulid Simtuddurar. Sosoknya tak hanya dikenal di Indonesia, namun di berbagai negara.

Habib Ali lahir dari pasangan Habib Muhammad bin Husein Al Habsyi dengan Hababah Alawiyah binti Husein Al Jufri pada 24 Syawal 1259H/1843M. Ayahnya adalah seorang mufti di kota suci Mekah, Arab Saudi.

Habib Ali belajar dari banyak guru, salah satunya guru besar Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Attas. Dikisahkan bahwa Habib Ali melihat cahaya dari tubuh Habib Abu Bakar.

“Beliau menuntut ilmu dari kota ke kota. Pernah di Mekah, lalu kembali ke Seiwun, Hadramaut dan menetap di sana,” kata salah satu keturunan Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, Habib Ali bin Hasan Al Habsyi saat dihubungi detikcom, Jumat (26/11/2021).

Di Seiwun, Habib Ali mendirikan masjid yang diberi nama Riyadh. Dia juga mendirikan semacam pondok pesantren untuk berdakwah.

“Beliau mengarang kitab Maulid Simtuddurar yang berisi perjalanan hidup Rasulullah, Isra’ Mi’raj, dan sifat-sifat baik Rasulullah,” ungkap Ali.

Kitab tersebut awalnya hanya terkenal di Yaman. Namun lama kelamaan tersebar ke berbagai belahan dunia, Afrika, Arab Saudi, Oman, Singapura, hingga Indonesia.

Habib Ali meninggal di Seiwun pada 20 Rabiul Akhir 1333H/1913M.

Lalu bagaimana Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi bisa begitu dikenal di Indonesia, khususunya di Solo?

Pendirian Masjid Riyadh di Solo

Habib Ali memiliki empat anak laki-laki dan satu anak perempuan. Tiga putra di antaranya pernah datang ke Indonesia, yakni Habib Muhammad, Habib Ahmad dan Habib Alwi.

“Yang pertama datang itu Habib Muhammad, kemudian Habib Ahmad dan Habib Alwi. Kalau tidak salah, pertama itu di Garut,” kata Ali.

Habib Muhammad dan Habib Alwi menikahi perempuan asal Garut. Namun Habib Muhammad kemudian kembali ke Seiwun, sementara Habib Alwi pindah ke Solo untuk berdakwah.

“Di Solo, beliau mendirikan masjid, diberi nama Riyadh. Beliau juga membuat zawiyah, yaitu tempat pojok yang digunakan untuk majelis kecil,” kata dia.

Terima kasih telah membaca artikel

Sosok Habib Ali Al Habsy, Ulama Besar yang Haulnya Selalu Diperingati di Solo