Bandung –

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan dua hal kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat penanganan COVID-19 di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung pada Selasa (11/8/2020).

Salah satu yang diusulkan pria yang akrab disapa Kang Emil itu, ialah peningkatan ratio testing dengan melibatkan pihak swasta. “Kalau diizinkan kita bisa bekerja sama dengan swasta, satu orang (yang dilacak dan tes) berapa Rupiah, mereka yang investasi alatnya, hitungannya dalam berapa minggu, kapasitas pengetesan bisa naik,” kata Kang Emil di Makodam.

Di samping itu, Kang Emil juga menawarkan alat tes PCR yang ukurannya kecil sehingga alat tersebut bisa dimobilisasi bahkan ke tempat yang terpencil sekalipun.

“Kita punya alat PCR segede koper, bisa dipakai ke gunung, hutan atau daerah yang tidak dijangkau mobil PCR dan fasilitas pengetesan bisa dilakukan secara merata,” katanya.

Dalam rapat yang juga dihadiri Kepala BNPB Doni Monardo, Kang Emil juga mengatakan saat ini tidak ada zona merah di Jabar per pekan ini.

“Peta kewaspadaan di Jabar juga sudah menyesuaikan dengan pusat, sampai 9 Agustus ini tidak ada zona merah di Jabar, sekarang sudah membaik Depok juga,” ucapnya.

Menurutnya, saat ini memang terjadi lonjakan angka kasus sebagai resiko masuknya fase Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). “Tetapi ada gas ada ngerem rata-rata dua minggu terakhir 0,86. Kapasitas testing kami ini punya kelemahan, walau di level provinsi tertinggi setelah Jakarta, 173 ribu kami mengejar rasio pengetesan setinggi-tingginya,” katanya.

(yum/mud)