Sentil KPI, Deddy Corbuzier Bandingkan Aturan Bermasker di Talkshow-Sinetron

Jakarta

Presenter Deddy Corbuzier menyoroti aturan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) soal protokol kesehatan COVID-19 di acara-acara televisi. Deddy menyinggung soal pemakaian masker di acara talkshow dan sinetron.

Awalnya, Deddy mempertanyakan soal aturan protokol kesehatan dari KPI. Dia bingung soal aturan pemakaian masker.

“Gua ini lagi bingung sama aturan KPI,Komisi Penyiaran Indonesia. Kan gua punya talk show, talk show gua duduknya jauh-jauh, tidak berdiri, tidak salam-salam,sudah mengikuti protokol kesehatan, PCR, semuanya, terus harus pakai masker. Nah Anda mungkin belum pernah ngebawain talk show 1 jam pakai masker. Teman-teman mungkin nggak berani ngomong juga, tapi ya sudahlah, anggap aja memang itu ngebantu. Tapi sinetron boleh nggak pakai masker. Mantap,” ujar Deddy seperti dalam unggahan videonya di akun Instagram @mastercorbuzier, seperti dilihat, Minggu (14/2/2021).

“Apakah mungkin kalian berpikir protokol kesehatan mereka lebih baik dibandingkan kita, saya nggak tau. Atau protokolnya lebih mahal, saya juga nggak tahu,” imbuhnya.

Deddy tak menyoal jika seandainya protokol kesehatan dalam proses produksi film atau sinetron sudah diterapkan secara baik. Dia khawatir ketika adegan dalam sinetron tak memakai masker justru jadi cerminan di masyarakat.

“Tapi kalau seandainya memang mereka protokolnya jauh lebih baik dibandingkan kita dan Anda sudah mengeceknya tiap hari, bukan kah gambaran film atau sinetron itu menggambarkan kehidupan seseorang, kehidupan masyarakat di Indonesia juga, jadi masyarakat akan melihat oh ternyata kalau di jalan, pacaran, itu boleh nggak pakai masker. Kan kelihatan, digambarkan,” ujarnya.

“Apakah tidak menghambat kinerja Satgas kita juga, atau gimana? Atau ada hal spesial? Atau gimana? Gua pengen tau sih,” lanjut dia.

Deddy menegaskan, dirinya tidak iri dengan sebuah tayangan sinetron. Dia hanya menyampaikan sulitnya membawakan acara talk show jika harus terus menerus menggunakan masker.

“Pengep aja kalau lu pada tahu bawain talk show 1 jam lebih, 2 jam kalau tapping harus pakai masker itu pengep. Padahal protokol itu sudah kita jalanin, kalau kita nggak jalanin okelah, orang jauh-jauhan, 2 meter,” kata Deddy.

KPI sudah merespons hal tersebut. Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agung Suprio menyampaikan terima kasih atas respons masyarakat terkait kebijakan protokol kesehatan di televisi. Agung mengatakan sejatinya kebijakan yang diambil KPI merupakan bentuk dukungan atas usaha pemerintah dalam menanggulangi pandemi di negeri ini.

Agung menuturkan kebijakan ini juga merupakan bentuk kontribusi KPI sebagai regulator penyiaran dalam usaha bersama seluruh komponen anak bangsa menekan laju penyebaran virus yang hingga saat ini telah tembus di angka 1 juta penduduk yang terinfeksi.

Dia mengakui kebijakan KPI dalam melibatkan lembaga penyiaran dalam kampanye penanggulangan laju COVID-19 melalui penerapan protokol Kesehatan sejak awal telah menuai pro dan kontra. Namun KPI dan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 menyadari posisi lembaga penyiaran yang sangat vital sebagai media pencegahan.

Pertama, lanjutnya, karena alasan jangkauan siaran televisi dan radio yang hampir ke seluruh wilayah Indonesia. Kedua, karena sosok figur publik yang menjadi pengisi acara di televisi dan radio.

Dia menjelaskan Satgas COVID-19 dan KPI sangat menyadari betul bahwa popularitas dan kekuatan para pesohor pada para pengikutnya. Karena itu, lanjutnya, dari merekalah pesan protokol itu diharapkan dapat tersampaikan, sekaligus memberi contoh bagi publik atas ketaatan mereka mematuhi protokol kesehatan. KPI juga menyadari ada kesulitan yang dirasakan dalam implementasi kebijakan ini.

“Termasuk adanya kesan bias atas kebijakan tersebut pada program-program yang lain. Di satu sisi, untuk produksi sinetron, KPI telah meminta agar dilakukan penyesuaian dalam pembuatan adegan,” ujar Agung.

(idn/imk)

Terima kasih telah membaca artikel

Sentil KPI, Deddy Corbuzier Bandingkan Aturan Bermasker di Talkshow-Sinetron