Sempat Tertutup Mendung, Akhirnya Warga Banyuwangi Bisa Melihat Gerhana Bulan

Banyuwangi –
Momen gerhana bulan total di Banyuwangi dimanfaatkan masyarakat mengambil gambar secantik mungkin. Tak sedikit warga mendatangi beberapa destinasi ikonik Banyuwangi.
Salah satunya adalah Enot Soegiharto, warga Kelurahan Dadapan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi. Dirinya sengaja mencari momen fenomena langka ini sekedar untuk menyalurkan hobi. Tak hanya itu, dirinya sengaja taruhan dengan teman, siapa yang berhasil mengabadikan momen gerhana bulan.
“Saya sengaja cari momen yang baik. Karena kita di kota Gandrung maka kita abadikan gerhana bersandingan dengan patung penari Gandrung,” ujarnya saat ditemui detikcom di titik nol kilometer Banyuwangi, Rabu (26/5/2021).
“Ini bukan taruhan uang, tapi taruhan harga diri bagaimana mengabadikan momen langka. Yang menang nanti di traktir makan,” kelakarnya.
Enot mengaku berkeliling kota Banyuwangi untuk mencari momen terbaiknya. Sebelumnya dia mengaku akan mengambil gambar di pantai Marina Boom, Banyuwangi. Namun karena terlalu biasa, dirinya mengurungkan niatnya.
“Spot-nya sudah biasa. Makanya kita ambil ditempat yang jarang,” pungkasnya.
Lain lagi Ramada, warga Klatak Banyuwangi ini mengambil momen fenomena Gerhana bulan di sekitar sawah dekat rumahnya. Tak mau kalah, dirinya sengaja menggunakan tele untuk mengabadikan momen gerhana itu.
“Tapi sayang agak mendung. Sempat tadi foto pas separuh. Tidak terlalu bagus,” tambahnya.
Momen melihat gerhana bulan juga dilakukan oleh masyarakat Banyuwangi. Mereka juga berbondong-bondong menuju kantor PCNU Banyuwangi. Sebab, Lembaga Falakiyan Nahdlatul Ulama juga menyediakan layar televisi berukuran 65 inch yang menunjukkan gambar gerhana bulan yang disalurkan dari teleskop.
Sayangnya, fenomena alam yang terjadi 195 tahun sekali ini terhalang oleh mendung, dan tidak bisa disaksikan secara total.
(fat/fat)