Segala Pertaruhan Novel

Novel terpental dari kendaraannya dan mengalami luka ringan. Dia pun harus berjalan terpincang-pincang untuk sampai ke Gedung KPK. Kala itu, Novel tengah menangani pengusutan dua kasus kakap, salah satunya korupsi e-KTP yang melibatkan mantan Ketua DPR Setya Novanto.

Penyerangan berikutnya terjadi pada 11 April 2017. Novel yang baru saja pulang salat subuh di masjid dekat rumahnya didekati oleh dua orang tidak dikenal dengan menggunakan sepeda motor. Saat sampai di dekat Novel, kedua pelaku itu menyiram air keras ke wajah Novel. Akibat kejadian itu, wajah Novel terbakar separuh, dan mata kiri mengalami kebutaan permanen.

Pada Sabtu, 28 Desember 2019, ketika dua polisi pelaku penyerang Novel akhirnya ditangkap, salah satu pelaku, yakni Ronny Bugis berteriak, “Tolong dicatat, saya nggak suka sama Novel karena dia pengkhianat!”

Belum sembuh betul luka yang diderita akibat penyiraman itu, Novel kembali diserang dengan isu radikalisme. Pada pertengahan 2019, Novel bersama sejumlah penyidik KPK dan mantan pimpinan KPK dituduh sebagai taliban. Nama-nama yang ikut terkait dan dianggap radikal adalah Abdullah Hehamahua dan Busyro Muqoddas, dua mantan pemimpin KPK. Terhembus kabar miring bahwa KPK telah menjadi sarang ‘Polisi India’ atau orang-orang radikal.

Isu itu pula akhirnya yang kini digunakan untuk menghempaskan Novel dari KPK. Pada 18 Maret-9 April 2021, KPK melaksanakan tes wawasan kebangsaaan (TWK) sebagai syarat pengalihan status pegawai KPK menjadi aparatur negeri sipil. Dalam tes itu, isu soal radikalisme diangkat sebagai salah satu syarat kelulusan. Hasilnya kemudian diumumkan Ketua KPK Komjen Firli Bahuri pada Senin, 5 Mei 2021. Sebanyak 75 pegawai KPK dinyatakan tidak lulus tes, salah satunya Novel.

Nasib para pegawai KPK sempat terkatung-katung lantaran hasil tersebut. Sampai akhirnya diterbitkanlah Surat Keputusan Pimpinan KPK Nomor 652 Tahun 2021 pada 7 Mei 2021. Surat itu menyatakan bahwa seluruh pegawai KPK yang tidak lolos TWK bakal dinonaktifkan. Semua tugas dan tanggung jawab para pegawai yang gagal lolos itu mesti diserahkan kepada atasan.

Terima kasih telah membaca artikel

Segala Pertaruhan Novel