Saling Rangkul Oposisi Setelah Gerakan KAMI

Jakarta

Kubu oposisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kian panjang usai deklarasi gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) besutan Din Syamsuddin. Kelompok-kelompok oposisi pun kini saling merangkul.

Setidaknya, saat ini ada 4 kelompok yang menjadi oposisi pemerintah Jokowi-Ma’ruf Amin. Untuk partai, PKS menjadi yang paling tegas menunjukkan diri sebagai oposisi.

Selain itu, ada juga kelompok Persaudaraan Alumni (PA) 212. Kelompok ini biasa bergabung dengan sejumlah ormas agama, seperti Front Pembela Islam (FPI) dan GNPF Ulama.

Kelompok oposisi ketiga adalah kubu politikus senior PAN, Amien Rais yang kerap menyuarakan kritik keras kepada Presiden Jokowi. Amien Rais bahkan sampai ‘tersingkir’ dari PAN karena merasa tidak sejalan dengan kepengurusan PAN saat ini yang dinilainya mendukung pemerintahan Jokowi.

Kemudian muncul gerakan KAMI yang diinisiasi oleh Din Syamsuddin. Sebelum deklarasi berlangsung, Din menyebut KAMI akan menyampaikan Maklumat Menyelamatkan Indonesia. Dari 8 poin yang dibacakan saat deklarasi, mayoritas isinya kritik terhadap pemerintah.

“Maklumat Menyelamatkan Indonesia sudah kami sepakati oleh para deklarator, memuat antara lain butir-butir keprihatinan kami terhadap kehidupan kebangsaan kita terakhir ini, khususnya dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum dan HAM, termasuk sumber daya alam. Kami akan menjelaskan pada setiap butir sektor dari kehidupan nasional kita itu apa yang kami nilai terjadi kerusakan, terjadi penyimpangan penyelewengan,” ucap Din Syamsuddin, di Hotel Aston, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (15/8).

Foto: Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digagas sejumlah tokoh dan aktivis seperti Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Syahganda Nainggolan, dan M Jumhur Hidayat, mengajak masyarakat untuk menghadiri acara deklarasi yang akan digelar pada Selasa, 18 Agustus 2020 di Lapangan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. (Grandyos Zafna/detikcom)

Deklarasi KAMI pun digelar di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/8). Selain Din, beberapa tokoh yang hadir seperti Gatot Nurmantyo, Rochmad Wahab, Titiek Soeharto, dan MS Kaban. Hadir pula Amien Rais, Refly Harun, Said Didu, Rocky Gerung, dan Ichsanuddin Noorsy.

Din menyebut KAMI dibentuk sebagai bentuk keprihatinan terhadap pemerintah Indonesia. Mulai dari bidang ekonomi, politik, hingga HAM. Din menjelaskan KAMI merupakan gerakan politik yang berbasis nilai moral.

“KAMI sebagai gerakan moral bersama, kita bergerak dan berjuang untuk itu, bahwa gerakan moral tidak sepi dari politik, ya, kita juga berpolitik tapi politik moral, tetapi politik berbasis nilai-nilai moral, maka mari bergabung,” kata Din dalam pidatonya saat deklarasi KAMI berlangsung.

Kemudin Gatot Nurmantyo yang juga merupakan salah satu deklarator KAMI berbicara soal oligarki kekuasaan dalam acara tersebut. Saat memberi sambutan di acara deklarasi KAMI, ia berbicara kondisi Indonesia akibat proxy war yang diperburuk karena berkembangnya oligarki kekuasaan.

Terima kasih telah membaca artikel

Saling Rangkul Oposisi Setelah Gerakan KAMI