Rektor Jelaskan Baru Muncul Usai Kasus Diksar Menwa UNS

Solo –
Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Jamal Wiwoho belum terlihat semenjak kasus Diksar Menwa UNS yang menewaskan seorang pesertanya, Gilang Endi Saputra (21). Jamal menjelaskan dirinya baru saja menyelesaikan perawatan di rumah sakit.
“Saya mohon maaf karena saya datang terlambat. Beberapa saat lalu saya sedang dirawat di RS UNS. Tanggal 24 (Oktober) saya masih di rumah sakit dan kembali beberapa hari lalu,” kata Jamal saat dijumpai di kediamannya, Kadipiro, Banjarsari, Solo, Rabu (3/11/2021).
“Saya Minggu (24/10) siang dirawat di UNS. Kemudian saya selalu koordinasi dengan Pak Yunus, Pak Tanto, Bu Sunny, Pak Agus Riewanto dan teman kepolisian untuk koordinasi,” imbuhnya.
Sebelum pertemuan ini, Jamal sempat muncul saat peringatan tujuh hari kematian Gilang melalui daring. Jamal juga mengikuti deklarasi antikekerasan civitas akademika UNS kemarin melalui daring.
Dalam pertemuan hari ini, Jamal menegaskan UNS kooperatif dengan pihak kepolisian. Dia pun mendukung upaya penyelesaian kasus secara transparan.
“Kami kooperatif dengan aparat penegak hukum, khususnya kepolisian terhadap pengusutan secara tuntas oleh Polresta. Proses sekarang dalam tahap penyelidikan dan penyidikan kami dukung secara akuntabel, transparan dan profesional,” ujar Jamal.
“Kami memberikan akses seluas-luasnya pada tim penyidik Polresta Surakarta, termasuk pemeriksaan di lokasi-lokasi yang ada korelasinya dan relevan dengan kasus meninggalnya Gilang Endi. Termasuk memanggil pihak terkait, baik panitia, peserta, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan atas meninggalnya Gilang,” kata dia.
Jamal juga menegaskan terus memberi pendampingan hukum kepada panitia dan peserta selama pemeriksaan kepolisian. Selain itu, UNS akan mendampingi mereka dengan tenaga psikolog.
“UNS menyediakan tim penasihat hukum untuk mendampingi mahasiswa, tenaga dosen dan dipanggil oleh Polresta. Untuk memastikan hak-hak mereka dilindungi. UNS juga telah memberi pendampingan psikologis maupun dari aspek kesehatan,” katanya.
(rih/sip)