
Ratusan Buruh Kembali Geruduk Grahadi Tolak Pembahasan Omnibus Law

Surabaya –
Ratusan orang tergabung dalam Gerakan Tolak (Getol) Omnibus Law berdemo di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (14/8/2020). Massa mendesak pemerintah pusat tidak melanjutkan RUU Cipta Kerja atau dulu dikenal dengan nama Omnibus Law.
Sebelum berorasi di depan Gedung Grahadi, ratusan massa tersebut berkumpul di Taman Bungkul sejak pukul 13.00 WIB. Pukul 14.30 WIB, massa mulai long march dari Taman Bungkul menuju Gedung Grahadi.
Ratusan massa itu terdiri dari elemen buruh, mahasiswa dan pelaku seni. Banyaknya massa yang menggelar long march dari Taman Bungkul menimbulkan kepadatan lalu lintas di Jalan Gubernur Suryo. Beberapa polisi tampak mengatur lajur kendaraan dengan tujuan tidak menimbulkan kemacetan.
Pukul 15.30 WIB, pendemo tiba di Gedung Grahadi. Sebagian menari kuda kepang dan reog ponorogo di depan pintu masuk. Saat itu Gedung Grahadi sedang menggelar penganugerahan satya lencana terhadap para pejabat se-Jawa Timur.
Demo buruh tolak omnibus law/ Foto: Faiq Azmi
|
Perwakilan Aliansi Getol Jatim, Habibus Sholikin mengatakan hingga kini para serikat pekerja masih konsisten dengan tuntutannya. Yakni, menolak dengan tegas semua klaster Omnibus Law yang merugikan masyarakat.
“Hari ini kami turun di jalan sebagai aksi perwakilan para buruh dan elemen masyarakat di Jawa Timur,” ujar Habibus kepada detikcom di lokasi.
Habibus menilai RUU tersebut tetap dilakukan pembahasan oleh pemerintah pusat, akan berbahaya dan merusak seluruh sektor yang ada di Indonesia.
“Poin-poinnya ada hak buruh, pertanian, masalah amdal, dan masih banyak lagi,” imbuhnya.
Aksi damai yang dilakukan kali ini hanya sebatas orasi. Para pendemo tidak melakukan pertemuan dengan Pemprov Jatim.
Hingga pukul 17.30 WIB, ratusan massa masih memadati kawasan Gubernur Suryo. Mereka masih bergantian berorasi. Akibatnya, lalu lintas di sekitaran Grahadi jadi macet.
(fat/fat)
Ratusan Buruh Kembali Geruduk Grahadi Tolak Pembahasan Omnibus Law
