Pria Ngaku Staf Terjerat Razia Penyekatan, PSSI Nilai Hanya Akal-akalan

Jakarta –
Ada-ada saja siasat seorang pria yang terjerat razia penyekatan di jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Nama Ketua Umum PSSI sampai dibawa-bawa.
Peristiwa ini viral di media sosial. Dalam video berdurasi sekitar 2 menit itu, terlihat seorang pria berjaket merah bertulisan ‘Indonesia’ di bagian punggung diminta putar balik oleh anggota polisi. Namun, pria dalam video itu justru bersitegang dengan aparat keamanan karena menolak diminta pulang.
Pria itu sempat mengaku bagian dari rombongan PSSI. Namun polisi tetap memintanya putar balik.
“Putar balik saja. Bapak dari PSSI? Ya sudah, putar balik dulu, nanti kita bantu. Begitu aja, gampang,” ucap polisi.
Pria itu masih saja ngotot dan berharap polisi membiarkannya lolos. Di depan awak media, polisi mengungkapkan kelakuan pria tersebut.
“Ini kendaraan yang tadi ikut rangkaian, tapi tidak mau diputarkan, malah ngotot ke saya,” katanya.
Polisi terus mengarahkan pria itu agar mau diputar balik. Pria itu justru menantang polisi akan menelepon Ketum PSSI.
“Sekarang mau putar balik atau nggak, silakan. Saya hanya ini,” ujar polisi.
“Kalau pakai media, saya telepon Pak Ketum,” kata pria itu dan dijawab ‘silakan’ oleh polisi.
Kasat Lantas Polres Bogor Iptu Dicky angkat bicara. Ia menjelaskan peristiwa itu terjadi Jumat (14/5). Dicky tidak tahu persis kejadian di lokasi dan hanya menerima laporan dari bawahannya di tempat kejadian.
“Kita nggak tahu (dia asisten pribadi pejabat) PSSI atau bukan, kita juga nggak pegang datanya. Itu anggota saya (yang putar balik), nggak tahu dapat informasi dari mana PSSI (atau bukan),” kata Dicky saat dihubungi, Sabtu (15/5/2021).
Dicky mengatakan awalnya ada rombongan pejabat yang hendak lewat. Pihak rombongan sudah menginformasikan hanya ada empat mobil yang melintas. Namun, kata Dicky, mobil pria berjaket merah itu berusaha nyelonong ikut rombongan pejabat itu.
“Memang kemarin ada selisih paham antara pengendara yang ingin naik dengan petugas. Jadi memang kemarin ada rombongan pejabat yang ingin naik, terus tiba-tiba ada yang mengikuti. Kita sudah koordinasi dengan pejabat tersebut ada berapa mobil kan, dalam rangka dinas. Ada kegiatan ratas. Kita siapkan. Info dari rombongan tersebut hanya empat kendaraan. Tiba-tiba ini kok ada yang ikut. Sama kita, kita berhentikan, terus dia ngaku-ngaku (dari PSSI),” jelasnya.