Jakarta –

Polisi menyita sejumlah peralatan praktik perdukunan dari tempat kejadian perkara (TKP) kasus pencabulan dan pembunuhan anak yakni di rumah Didik di Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi. Salah satu yang disita adalah 11 lembar foto.

Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus mengatakan dari 11 foto yang disita, 3 foto adalah milik tersangka Didik. Dari 3 foto itu ada foto seorang laki-laki yang ditusuk paku.

Firdaus menjelaskan, Didik menusukan foto itu dengan paku karena kesal sosok di dalam foto itu telah merebut istrinya. Menurut Firdaus kekesalan itu dilampiaskan dengan menusukan paku ke foto dan tidak berkaitan dengan praktik perdukunan.

“Tersangka memang mengakui karena yang merebut istrinya ini dia kesal, karena dia laki-laki ini inisial P merebut istrinya sehingga dia hanya menusukkan paku di foto itu saja, tindakan lainnya dia tidak lakukan, hanya menusuk paku itu saja, ini keterangan tersangka,” kata Firdaus, Kamis (6/6/2024).

Sementara itu Didik tak mengenali wajah yang ada di 8 foto lainnya. Polisi mengatakan foto-foto tersebut adalah milik saksi M, seorang dukun pengasihan yang membuka praktik di rumah Didik.

Didik mengizinkan saksi M membuka praktik perdukunan di rumahnya lantaran dijanjikan bagi hasil dari pasien yang datang. “Ini memang praktiknya sudah berlangsung kurang lebih satu tahun, memang sengaja dilakukan di sini, sudah kesepakatan dengan si Didik. Kalau ada hasil dari pasien itu mereka bagi hasilnya,” katanya.

Lebih jauh, Firdaus mengungkapkan tersangka Didik tidak terlibat dalam praktik perdukunan. Dalam prarekonstruksi juga tidak ada adegan Didik sedang melakukan ritual perdukunan.

“Untuk Didik sampai saat ini belum ada, karena saksi M sendiri yang berperan sebagai dukun pengasihan. Dari 34 adegan prarekonstruksi yang dilaksanakan hari ini tidak ditemukan kegiatan tersangka melakukan ritual,” jelasnya.

(maa/maa)