Jakarta –

Mantan Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kini menjadi diplomat, Fadjroel Rachman menyindir sosok yang mengaku capres kini sudah berkampanye. PKS tak menganggap pernyataan itu untuk Anies Baswedan.

“Saya kira itu bukan ke Pak Anies,” kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid kepada wartawan, Kamis (24/11/2022).

Kholid mengatakan Anies tidak lagi memegang jabatan dan kini sudah menjadi rakyat yang didukung jadi capres. Menurutnya tidak salah kalau rakyat berbondong-bondong mendukung Anies.

“Pak Anies kan sudah selesai dari Gubernur, dan sekarang sebagai rakyat biasa yang kebetulan didukung untuk maju Capres. Kalau rakyat berbondong-bondong mendukung beliau ya masa tidak boleh, ya?” ucapnya.

Kholid lantas menyarankan Fadjroel untuk lebih fokus ke pejabat yang memanfaatkan fasilitas negara untuk panggung politik. Dia heran dengan Fadjroel yang malah bicara pilpres.

“Bung Fadjroel mungkin lebih concern kepada pihak-pihak yang saat ini sebagai pejabat negara tapi manfaatkan fasilitas negara untuk panggung politiknya,” ujarnya.

“Alih-alih serius membantu kerja presiden menjalankan tugas negara, malah sibuk urusan capres-cawapres. Kan beliau mantan jubir presiden, jadi beliau concern dengan hal itu,” lanjutnya.

Fadjroel Sebut Sosok Ngaku Capres Mulai Kampanye

Fadjroel Rachman, menyindir ada sosok yang baru mengaku sebagai capres tapi sudah berkampanye saat ini. Pernyataan itu diungkap lewat akun Twitter pribadinya.

“Kenapa ada yang mengaku capres sudah kampanye? Tok tok KPU!” cuit Fadjroel sembari mencolek akun Komisi Pemilihan Umum (KPU) via akun Twitter-nya, Minggu (20/11) kemarin.

detikcom mencoba menghubungi Fadjroel untuk mengetahui siapa sosok yang dimaksudnya sebagai mengaku capres tapi sudah kampanye. Fadroel yang kini menjabat Duta Besar untuk Kazakhstan-Tajikistan ini tidak menjawab dengan jelas.

“Bisa siapa saja sih,” kata Fadjroel sembari menambahkan emoji tertawa, dalam pesan singkatnya, Rabu (23/11/2022).

Lantas apa maksud Fadjroel mencolek KPU? Fadjroel inign revisi yang mengatur kampanye orang yang belum menjadi capres definitif diatur lebih baik.

“Cuma bertanya ke KPU, apa perlu revisi peraturan-perundangan kita mengingat dinamika politik di tanah air,” kata Fadjroel.

(eva/fas)