PKS ke Satgas: Tegur Daerah yang Sedikit Tes Corona!

Jakarta –
Sejumlah daerah diketahui dengan sengaja mengurangi tes Corona agar wilayahnya tetap berkategori zona hijau. Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati meminta Satgas Covid-19 harus lebih sensitif.
“Seharusnya memang Satgas Covid-19 di pusat inilah yang harus lebih aware dan sensitif terhadap perkembangan jumlah kasus harian per daerah dan jumlah tes harian yang disampaikan oleh satgas di daerah,” kata Kurniasih lewat pesan singkat kepada detikcom, Selasa (18/5/2021).
Kurniasih meminta Satgas Covid-19 secara berkelanjutan memonitori pergerakan kasus harian dan jumlah tes yang dilaporkan daerah. Satgas Covid-19, kata Kurniasih, harus segera mengevaluasi jika menemukan keganjilan.
“Jadi jangan tiba-tiba saja menyalahkan daerah. Satgas Covid-19 di pusat harus melakukan evaluasi dan menegur daerah yang hanya sedikit melakukan tes padahal daerah tersebut potensial terjadi penyebaran yang tinggi serta melakukan evaluasi sejauh mana 3T (testing, tracing, treatment) dilakukan oleh daerah tersebut,” kata Kurniasih.
Tes antigen Corona (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
|
Penetapan zona merah-oranye-hijau, bagi Kurniasih, sangat penting untuk memetakan penyebaran Corona. Sehingga informasi mengenai kasus harian daerah harus valid.
Kurniasih menyebut penetapan standar jumlah tes per daerah bisa menjadi salah satu alat untuk melakukan monitoring dan evaluasi 3T di daerah.
“Pada situasi sekarang, standar jumlah tes juga bisa berdasarkan jumlah mobilitas keluar-masuk penduduk di daerah tersebut selama masa libur Lebaran. Satgas pusat harus secara detail dan cermat memonitor pergerakan kasus harian, jumlah kasus positif aktif (total yang masih berstatus positif) dan positive rate setiap daerah serta temuan kasus-kasus/klaster baru,” lanjutnya.
Sebelumnya Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut ada beberapa daerah yang sengaja memperkecil jumlah tes Corona harian agar temuan kasus di wilayahnya sedikit sehingga masuk ke zona hijau atau daerah risiko rendah COVID-19.
“Karena mengejar (zona) hijau, kuning, merah. Pengennya hijau, testingnya disedikitin,” kata Menkes Budi dalam siaran pers Selasa (18/5/2021).
Menkes mewanti-wanti aksi itu bisa membuat kasus virus Corona malah jadi meledak terlebih dengan ditemukannya varian baru COVID-19 yang sudah terdeteksi di sejumlah daerah.
“Ini kaya intel, kalau intelnya kita lengah, kelihatannya bagus, tahu-tahu teroris masuk bomnya meledak,” tambahnya.
(isa/mae)