Pengungsi Banjir Luwu Utara Sulap Baju Tak Layak Pakai Jadi Keset-Pot Bunga

Luwu Utara –
Pengungsi korban banjir bandang yang berada di Pengungsian Meli, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menyulap baju bekas dari sumbangan yang tidak layak pakai menjadi barang yang bernilai jual. Baju-baju tak layak pakai itu dimanfaatkan dan diubah menjadi keset hingga pot bunga.
Untuk diketahui, usai banjir bandang yang menerjang 6 kecamatan di Luwu Utara, bantuan pun terus berdatangan. Tak hanya sembako, ada pula baju-baju bekas dengan beragam kondisi.
Baju-baju yang tak layak pakai inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh ibu-ibu bersama relawan di pengungsian menjadi barang yang bernilai jual. Salah satunya, menjadi keset atau lap kaki yang nantinya akan dijual dan hasil penjualannya akan dibagi rata.
“Iya, daripada terbuang percuma. Jadi kita bersama relawan berinisiatif bikin keset kaki dari kain tidak layak pakai, dijualnya biasa tiga (keset) Rp 100 ribu. Hasilnya nanti dibagi rata dengan teman-teman,” kata salah satu pengungsi, Suriani, saat ditemui di lokasi pengungsian Meli, Rabu (12/08/2020).
Pengungsi banjir bandang Luwu Utara menyulap baju bekas tak layak pakai dari sumbangan menjadi barang bernilai jual, dari keset hingga pot bunga. Foto: M Riyas/detikcom
|
Selain Suriani, ada juga Relawan Pemuda Balebo, Luwu Utara, yang juga menyulap pakaian tidak layak pakai menjadi pot bunga. Sul bersama rekan relawan lainnya berinisiatif membuat pot bunga dari baju bekas ini yang hasil penjualannya untuk membantu para pengungsi.
“Ini kain bekas dari donator untuk pengungsi yang sudah tidak layak pakai. Kita coba ubah menjadi pot bunga, kalau sudah jadi nanti dibagikan ke pengungsi kembali,” ucap Sul saat ditemui di posko relawan.
Hingga saat ini, belasan ribu jiwa masih mengungsi pascabanjir yang melanda Luwu Utara. Mereka menunggu untuk direlokasi ke hunian tetap yang saat ini masih dalam proses pembangunan.
(azr/azr)