Pemprov: Kematian Akibat COVID-19 di DKI dalam 2 Pekan Mengkhawatirkan

Jakarta

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengungkapkan dalam dua pekan tingkat kematian pasien COVID-19 di Jakarta meningkat. Hal itulah yang menjadi salah satu dasar Pemprov DKI memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti menyebut tingkat kematian akibat COVID-19 di DKI mengkhawatirkan dalam dua pekan terakhir. Ia menyebut dalam dua pekan angka kematian pasien COVID di DKI bertambah 247 orang.

“Tingkat mortalitas akibat COVID-19 juga terbilang mengkhawatirkan karena ada penambahan signifikan terhadap angka kematian akibat COVID-19, di mana pada 20 Desember 2020 total pasien yang meninggal sebanyak 3.087 orang dan dalam kurun waktu dua pekan bertambah menjadi 3.334 orang,” kata Widyastuti dalam keterangan tertulis, Minggu (3/1/2021).

Tak hanya itu, ia mengatakan kasus Corona aktif di Jakarta juga mengalami peningkatan dalam dua pekan terakhir. Ia mengatakan ada penambahan sebesar 18 persen kasus aktif Corona di DKI.

“Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, persentase pertambahan total kasus aktif terkonfirmasi positif menunjukkan tren kenaikan. Per 2 Januari 2021, kasus aktif di Jakarta mencapai 15.471 kasus, meningkat 18% dari dua pekan sebelumnya yakni 13.066 kasus pada 20 Desember 2020,” ujarnya.

Ia menilai kenaikan persentase kasus aktif ini harus diwaspadai terlebih pasca libur Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, ia mengatakan Pemprov DKI memperpanjang masa PSBB transisi hingga 17 Januari 2021.

“Di mana pada perpanjangan PSBB Masa Transisi kali ini fokus Pemprov DKI yakni menekan penambahan kasus, salah satunya yang diakibatkan libur Natal dan Tahun Baru 2021,” tuturnya.

Naiknya kasus aktif dan angka kematian akibat COVID-19 membuat PSBB Transisi di DKI Jakarta diperpanjang lagi. Simak di halaman berikutnya…

Terima kasih telah membaca artikel

Pemprov: Kematian Akibat COVID-19 di DKI dalam 2 Pekan Mengkhawatirkan