Pembunuh dan Pemerkosa Sadis ‘Golden State Killer’ Dibui Seumur Hidup

Jakarta –
Seorang mantan polisi Amerika Serikat yang dijuluki “Golden State Killer” dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat. Pembunuh sadis itu akhirnya meminta maaf kepada para korbannya atas kejahatan brutal selama satu dekade yang meneror California.
Joseph James DeAngelo Jr – yang telah mengakui 13 pembunuhan dan puluhan pemerkosaan pada tahun 1970-an dan 1980-an berdasarkan kesepakatan untuk menghindari hukuman mati – duduk dengan tenang di ruang sidang Sacramento pada Jumat (21/8) waktu setempat.
“Para penyintas telah berbicara dengan jelas. Terdakwa tidak pantas mendapatkan belas kasihan,” kata Hakim Michael Bowman, disambut tepuk tangan meriah dari para korban dan keluarga mereka, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (22/8/2020).
Hakim menjatuhkan “hukuman maksimum absolut yang dapat dijatuhkan pengadilan berdasarkan hukum.”
Beberapa saat sebelum dijatuhi hukuman, DeAngelo berdiri dan meminta maaf kepada mereka yang hadir di ruang sidang yang bertempat di auditorium universitas yang telah diubah untuk memenuhi kapasitasnya sesuai aturan jaga jarak sosial.
“Saya telah mendengarkan semua pernyataan Anda. Masing-masing. Dan saya benar-benar minta maaf kepada semua orang yang telah saya sakiti,” kata DeAngelo.
DeAngelo (74) diperintahkan untuk menjalani 11 masa hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat untuk 13 pembunuhan tingkat pertama. Tiga pembunuhan pertama terjadi sebelum perubahan hukum tahun 1979, dan hukuman tersebut dijalankan secara bersamaan.
Pembunuh brutal itu, yang memiliki tiga anak perempuan dan cucu-cucu, tidak ditangkap hingga 2018, tiga dekade setelah “Golden State Killer” terakhir kali menyerang.
Perburuan itu akhirnya berakhir setelah penyelidik berhasil mencocokkan DNA dari TKP dengan database silsilah keluarga yang digunakan kerabatnya.