PD Ungkap Curhat Ortu ‘Dipaksa’ Setujui Anaknya Ikut PTM oleh Sekolah

Jakarta

Sebelas sekolah di Jakarta menutup sementara pembelajaran tatap muka (PTM) karena guru dan siswanya terpapar Corona. Partai Demokrat meminta Pemprov mengkaji ulang kapasitas PTM.

“Kalau dari fraksi Demokrat kita meminta agar Pemprov mengkaji ulang dan mengevaluasi kembali,” kata Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI Desie Christhyana kepada wartawan, Kamis (13/1/2022).

Di sisi lain, Desie mengungkap adanya sekolah yang mewajibkan murid masuk. Dia mendapat keluhan dari orang tua siswa yang diminta tanda tangan agar anaknya wajib masuk sekolah.

“Mereka kita kemarin juga mendapat keluhan dari orang tua dari beberapa sekolah yang diminta tanda tangan dan wajib mau menandatanganinya agar anak mau PTM dan apabila ada anak yang terkena bukan tanggung jawab sekolah. Dari bahasa wajib aja orang tua sudah keberatan,” ujarnya.

Desie menyampaikan harapan orang tua agar sekolah tetap dilakukan secara daring. Terlebih ada varian Omicron yang membuat orang tua semakin was-was.

“Apalagi dengan adanya varian Omicron orang tua meminta kepada kita sebagai perwakilan rakyat agar menyampaikan ke Pemprov sebaiknya tetap dilakukan daring,” ujarnya.

Senada disampaikan oleh Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Abdul Azis. Dia meminta Pemprov fleksibel memberikan kewenangan kepada sekolah untuk menggelar PTM.

Dia juga mendapat keluhan dari para orang tua yang khawatir dengan keselamatan anaknya.

“Saya kira Pemda DKI harus lebih fleksibel dan arif melihat sikon di lapangan biarkan sekolah memutuskan sendiri yang terbaik untuk murid-muridnya karena resiko pandemi sangat nyata di depan mata kita, kami sudah banyak menerima aspirasi dari orang tua murid yang khawatir akan keselamatan anaknya,” kata Azis.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Terima kasih telah membaca artikel

PD Ungkap Curhat Ortu ‘Dipaksa’ Setujui Anaknya Ikut PTM oleh Sekolah