Jakarta –

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengecam pengeroyokan kepada Ketua Umum KNPI Haris Pertama. Pengeroyokan terhadap Haris Pertama dinilai tak mencerminkan budaya demokrasi.

“Pengeroyokan ini jelas tidak mencerminkan budaya ketimuran dan budaya demokrasi kita, serta jelas bertentangan dengan hukum. Kekerasan apapun bentuk dan motifnya tidak dapat dibenarkan, apalagi Bang Haris Pertama ini adalah salah satu kader terbaik HMI,” ujar Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama dalam keterangan kepada wartawan, Senin (28/2/2022).

Raihan mengapresiasi polisi yang telah menangkap para eksekutor. Namun, Raihan meminta polisi mengusut tuntas kasus pengeroyokan terhadap Haris Pertama ini dengan menangkap dalangnya.

“Kami apresiasi kinerja Polri yang dengan cepat menangkap pelaku lapangannya. Tapi, tidak berhenti pada pelaku lapangan saja, Polri juga harus mengungkap dalang pengeroyokan ini,” imbuh Raihan.

Raihan mengatakan dalang pengeroyokan perlu diungkap sebagai efek jera. Ia berharap kekerasan tidak terjadi lagi kepada para aktivis.

“Pengungkapan dalang dari kasus pengeroyokan aktivis ini akan memberikan efek jera, agar tidak terjadi lagi kekerasan-kekerasan kepada aktivis,” ututrnya.

Azis Samual Golkar Dipanggil Polisi

Penyidikan kasus pengeroyokan terhadap Haris Pertama masih berlanjut. Setelah mengamankan 5 orang tersangka, polisi kini memanggil politikus Golkar, Azis Samual, terkait kasus tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membenarkan adanya panggilan terhadap Azis Samual ini.

“Iya benar, informasinya Saudara AS,” kata Zulpan saat dihubungi detikcom, Senin (28/2).

Azis Samual diperiksa sebagai saksi terkait pengeroyokan Haris Pertama yang dilakukan oleh Mirdam Samual alias Bram dkk. Pemeriksaan dijadwalkan berlangsung di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Selasa (1/3) pukul 10.00 WIB.

detikcom telah menghubungi Azis Samual terkait panggilan polisi ini. Namun, hingga berita ini dimuat, Azis Samual belum memberikan tanggapannya.

(mea/hri)