Partai Pelita Deklarasi di Gedung Joang ’45, Din Syamsuddin Jadi Ketua MPP

Jakarta –
Partai Pelita resmi dideklarasikan di Gedung Joang ’45 Jalan Menteng Raya, Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus). Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menduduki jabatan Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP).
Jabatan Ketua Umum Partai Pelita dijabat oleh Beni Pramula yang dibantu dengan Tantan Taufik Lubis sebagai Sekretaris Jenderal. Sementara, Din akan dibantu Djindar Rohani sebagai Sekretaris MPP.
Saat dikonfirmasi, Din belum bisa berkomentar panjang lebar dalam terkait deklarasi ini. Ketua Umum Partai Pelita, Beni Pramula, mengatakan dengan hadirnya Partai Pelita, bisa menghadirkan politik yang beradab.
“Pelita ingin menghadirkan politik gagasan yang berkeadaban yg menjadikan partai politik tidak hanya sekedar alat unt mencapai kekuasaan namun lebih dari itu politik nilai dan keteladanan,” kata Beni dalam sambutannya, Senin (28/2/2022).
Dalam keterangannya, Beni juga menyinggung soal kondisi perpolitikan Indonesia yang saat ini cenderung pragmatis.
“Partai Pelita sedih melihat wajah perpolitikan saat ini yang cenderung lebih pragmatis dibandingkan mempertahankan harga diri dan integritas dalam politik di tengah kondisi yang serba instan,” kata dia.
Beni berharap Partai Pelita bisa menjadi wadah politik bagi pemimpin muda yang punya integritas untuk merawat nilai kebangsaan.
“Partai Pelita akan jadi wadah pendidikan politik, mempersiapkan pemimpin-pemimpin muda yang berakhlak mulia, jujur, punya kapabilitas, integritas, berkepribadian murni dan tulus untuk merawat nilai nilai kebangsaan di tengah masyarakat,” kata Beni.
Beni juga mengajak anak muda untuk berjuang bersama menjadi garda dalam memperbaiki kondisi bangsa.
“Partai pelita kita deklarasikan di gedung yang sangat bersejarah ini di Gedung Joang itu menandakan bahwa kami, anak-anak muda generasi milenial siap berjuang untuk menjadi garda terdepan dalam rangka perubahan di republik ini melalui partai pelita,” katanya.
Sementara itu, Sekjen Partai Pelita Tantan Taufik Lubis mengatakan pemilihan logo Partai Pelita berarti penerang bagi kondisi perpolitikan. “Pelita sebagai penerang insyaallah dengan tagline yang kita punya habis gelap terbitlah pelita,” kata dia.
Tantan menyebut tokoh masyarakat dari berbagai kalangan dan latar belakang turut hadir menjadi pengurus Partai Pelita. Mulai dari Muhammadiyah hingga kelompok kepemudaan.
“Tokoh-tokoh dari Al Wasliyah, Muhammadiyah, dari Persatuan Umat Islam, ada dari Mathla’ul Anwar ada dari kelompok-kelompok organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan dan tentunya seluruh komponen bangsa yang lainnya,” kata Tantan.
(jbr/jbr)