
Panglima TNI Kirim Prajurit Bantu Korban Bencana di Sulbar-Kalsel

Mamuju –
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengirim sejumlah prajurit gabungan ke lokasi bencana gempa bumi Sulawesi Barat (Sulbar) danbanjir di Kalimantan Selatan (Kalsel). Selain prajurit, Hadi juga telah mengirimkan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) salah satunya pesawat boeng 737 dan herkules ke Sulbar.
“Sudah kita berangkatkan pasukan dari Makassar, dengan menggunakan pesawat Boeing dan Herkules. Pasukan gabungan dan Pasukan TNI AU, telah dikerahkan menuju ke lokasi bencana untuk membantu masyarakat korban bencana,” kata Hadi melalui keterangan tertulis, Jumat (15/1/2021).
Hadi menuturkan beberapa peralatan yang sudah dikirim ke lokasi gempa Sulbar di antaranya tenda hingga mobil tangki air dan 1.500 paket sembako. Sementara untuk alutsista, kata Hadi, pihaknya sudah mengirim exavator atau alat berat hingga 1 helikopter super puma yang diberangkatkan dari Lanud Atang Sandjaja, Bogor, Jawa Barat.
“Peralatan yang sudah dikirim diantaranya, tenda lapangan sebagai Posko kesehatan, dapur lapangan, tenda pengungsi, genset, alat perhubungan, repeater, alat berat exavator dan mobil tangki air serta 1.500 paket sembako,” tuturnya.
“Alutsista TNI yang dikirim yaitu kapal rumah sakit apung KRI dr. Soeharso 990 dan KRI Teluk Ende 517, Cassa NC 212-200 dan Aviocar U-6207 berada di Mamuju, 1 pesawat Boeing 737 dari Skadron Udara 5 Lanud Hasanuddin, 2 pesawat Hercules C-130 dari Skadron Udara 33 Lanud Hasanuddin dan Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, 1 pesawat CN 295 dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma serta 1 Helikopter Super Puma Nas-332 dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sandjaja,” lanjut Hadi.
Prajurit TNI bersiap memasuki Pesawat Hercules A 1321 TNI AU yang membawa bantuan logistik untuk korban gempa bumi Majene di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (15/1/2021). TNI AU menyiapkan sejumlah alutsista untuk mengangkut prajurit TNI dalam membantu proses operasi SAR, evakuasi bencana, dan menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Sulawesi Barat. Foto: Ezra/CT Arsa
|
Hadi mengatakan sebanyak dua Batalyon dari TNI AL dikerahkan untuk membantu membersihkan dan merehabilitasi lokasi-lokasi terdampak gempa Sulbar. Selain itu, puluhan personel Lantamal Makassar juga diturunkan untuk membantu mendistribusikan obat-obatan serta bahan logistik di sana.
“TNI AL juga telah menyiapkan Batalyon Kesehatan (Yonkes) 1 dan 2 Marinir, Batalyon Zeni 1 Marinir. Lantamal VI Makassar sejumlah 97 personel untuk mendukung kegiatan SAR dan kesehatan serta ratusan ton logistik berupa beras, mie instan, air mineral, biskuit karton, sarden, telur, biskuit kabin, konserven, gular pasir, handuk, alat mandi, velbet, tenda lapangan, genset, motor trail, bensin, tempat makan, alat kesehatan dan obat-obatan serta alat komunikasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hadi menyampaikan TNI juga telah mengirim prajuritnya ke lokasi banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel). Sebanyak 35 perahu karet telah dikirim ke lokasi untuk membantu prajurit mengevakuasi warga di sana.
“Selain menerjunkan Prajurit dan segenap bantuan, TNI juga menerjunkan 35 perahu karet,” imbuhnya.
![]() |
Adapun beberapa pesawat TNI yang saat ini telah disiagakan untuk menangani bencana antara lain pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 33 Hasanuddin, Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, pesawat CN 295 dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, dan satu pesawat Helikopter Super Puma NAS-332 dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja.
Seperti diketahui, gempa di Sulawesi Barat diinformasikan terjadi pada Jumat dini hari, sekitar pukul 01.28 WIB. Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Majene hingga Kabupaten Mamuju dan sekitarnya.
BMKG menyatakan, pusat gempa berada di 6 kilometer timur laut Majene dengan pusat kedalaman 10 kilometer. Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Sebelumnya pada Kamis (14/1) sekitar 13.35 WIB, Majene juga diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo 5,9.
Sementara, Curah hujan tinggi terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada beberapa hari terakhir yang mengakibatkan banjir. Seperti di Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Banjar, dan Kota Banjarbaru dan yang terparah adalah Kabupaten Tanah Laut.
Banjir juga melumpuhkan Jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Kota Banjarmasin, Pelaihari, Batulicin dan Kotabaru, yang berada di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut. Banjir sepanjang tiga kilometer lebih tergenang air setinggi pinggang orang dewasa.
Akibat banjirnya ini sedikitnya lebih dari dua ribu jiwa harus mengungsi, lantaran pemukiman mereka terendam banjir.
(isa/isa)
Panglima TNI Kirim Prajurit Bantu Korban Bencana di Sulbar-Kalsel
