Pakar Prancis: Bahan Kimia Berbahaya Masih Ada di Pelabuhan Lebanon

Beirut

Para pakar bahan kimia dan petugas pemadam kebakaran berupaya mengamankan sedikitnya 20 kontainer berisi bahan kimia berbahaya di pelabuhan Beirut, Lebanon, yang luluh lantak akibat ledakan dahsyat pekan lalu. Upaya pengamanan dilakukan setelah ditemukan salah satu kontainer yang mengalami kebocoran.

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (11/8/2020), pakar bahan kimia asal Prancis, Lt Anthony, menuturkan bahwa beberapa kontainer di area pelabuhan Beirut mengalami kerusakan, beberapa berlubang, akibat ledakan dahsyat yang mengguncang pada 4 Agustus lalu.

Lt Anthony tidak menyebut nama lengkapnya karena tidak diizinkan menurut kebijakan pemerintah. Pakar kimia asal Prancis dan Italia dikerahkan ke Lebanon sebagai bagian dari upaya untuk membantu otoritas Lebanon dalam mencari korban hilang, merawat korban luka dan membersihkan lokasi ledakan.

Dituturkan Anthony bahwa para pakar bahan kimia asal Prancis dan Italia masih terus bekerja di tengah reruntuhan pelabuhan Beirut. Sejauh ini, sebut Anthony, ada lebih dari 20 kontainer berisi bahan kimia berbahaya yang telah teridentifikasi oleh tim tersebut.

“Kami mencatat adanya kontainer-kontainer dengan simbol kimia berbahaya. Dan kemudian mencatat bahwa salah satu kontainer mengalami kebocoran,” tutur Anthony kepada Associated Press.

Lebih lanjut, Anthony menyatakan bahwa para pakar asing bekerja bersama petugas pemadam kebakaran Lebanon dalam mengamankan kontainer-kontainer yang dimaksud dan menganalisis isinya. “Kami perlu untuk membersihkan semuanya dan menempatkan semuanya dalam keamanan,” sebutnya.

Terima kasih telah membaca artikel

Pakar Prancis: Bahan Kimia Berbahaya Masih Ada di Pelabuhan Lebanon