Nasionalisme Nyoman Nuarta: Nggausah Bayar! Saya Ingin Menyumbang Negara

Jakarta –
Usai desain ibukota negara (IKN) buatannya disetujui, Nyoman Nuarta berharap dapat ikut ambil bagian dalam proses pembangunan wilayah itu.
Nyoman menjelaskan, konsep bangunan IKN buatannya harus mewakili dan merepresentasikan keanekaragaman budaya Indonesia. Oleh sebab itu, simbol garuda dan 12 bangunan lainnya tidak identik dengan salah satu budaya saja.
“Saya diminta oleh Pak Presiden untuk ikut terus aktif mengawasi desain itu. Jadi saya diminta mengawasi supaya nggak berubah karena beliau sudah happy dengan desain itu,” ungkap Nyoman Nuarta dalam program Sosok, Minggu (20/02/2022).
Terkait bentuk istana secara keseluruhan, Nyoman menginginkan bangunan di tengah lahan yang luas. Menurutnya, hal itu dimungkinkan untuk menjaga kelestarian alam serta mengurangi masalah kekurangan lahan di masa depan.
“Itu kan tanahnya luas, jadi lebih baik lahan di tiap gedung tetap dibuat luas. Kan nanti biar hijau-hijau juga. Lagi pula masalah sekarang ini kan seringnya soal lahan. Makanya saya usulkan, lahan-lahan di setiap departemen ini harus luas, bangunan boleh dibangun secukupnya. Jadi tamannya luas, tanamannya bagus gitu lho,” kata Nyoman.
Bukan hanya mendesain, Nyoman Nuarta beserta timnya juga merekomendasikan beberapa hal terkait teknis pembangunan. Pertama, bahan-bahan yang digunakan lebih baik terbuat dari tembaga dengan rangka baja. Nyoman menganggap bahwa tembaga memiliki harga yang lebih terjangkau. Berkaca pada mega proyek patung Garuda Wisnu Kencana di Bali, Nyoman mengungkapkan bahan tembaga juga mempermudah perawatan di masa depan.
Kedua, dari sisi transportasi logistik Nyoman Nuarta berpesan kepada pemegang proyek agar membeli saja alat transportasi dan alat berat lainnya. Menurut perhitungan Nyoman dari beberapa proyek besar yang dikerjakannya, menyewa alat transportasi dan alat berat lebih mahal harganya dari pada membelinya.
“GWK itu perakitannya di Bandung. Kemarin kita survei, transportnya 1 truk bisa sampai 50 juta sekali jalan. Nah Patung Jokowi di Mandalika juga begitu. Soalnya harus via darat dan laut kan, jadi lama dan mahal,” kata Nyoman Nuarta.
Terkait harga untuk jasanya ini, Nyoman Nuarta menolak dibayar. Menurutnya, apa yang telah ia lakukan untuk membangun IKN Nusantara ini semata-mata adalah bentuk rasa cintanya terhadap negara.
“Nggak usah bayar saya. Saya nggak mau dibayar. Saya ingin menyumbang untuk negara. Lebih baik untuk bayar yang lain saja,” tutup Nyoman.