Mudik, Reuni Keluarga, dan Ketahanan Budaya

Jakarta

Perjalanan mudik keluarga selama Idul Fitri, yang merupakan perayaan penting setelah bulan suci Ramadan, memiliki kepentingan budaya dan sosial yang sangat besar bagi banyak orang Indonesia. Tradisi berkumpul dengan anggota keluarga besar dan orang-orang terdekat selama ini tertanam dalam budaya Indonesia, dan dianggap sebagai salah satu peristiwa paling penting setiap tahunnya. Namun, penting untuk dicatat bahwa tradisi ini tidak unik di Indonesia, karena perjalanan mudik dalam rangka reuni keluarga adalah fenomena umum di seluruh dunia.

Individu yang melakukan perjalanan mudik sering memilih tujuan berdasarkan kedekatan dengan anggota keluarga, dan perjalanan semacam itu dimotivasi oleh keinginan untuk mempertahankan hubungan sosial dan budaya, seperti yang terlihat dalam berbagai penelitian tentang komunitas imigran (Zaidan, 2012). Reuni selama Idul Fitri biasanya ditandai dengan perayaan yang meriah, makanan tradisional yang lezat, dan pertukaran hadiah dan salam. Ini adalah waktu bagi keluarga untuk berkumpul, memperbarui ikatan, dan memperkuat hubungan yang telah dibangun dari generasi ke generasi.

Melampaui Rekreasi

Konsep perjalanan keluarga melampaui sekadar kegiatan rekreasi dan berwisata, karena mencakup berbagai bentuk yang berfungsi sebagai cara untuk memperkuat ikatan keluarga (Schanzel & Yeoman, 2014). Dari reuni keluarga yang meriah hingga perjalanan independen dengan tujuan spesifik, setiap interaksi dalam konteks perjalanan membawa peluang bagi anggota keluarga untuk saling mendekatkan, menciptakan kenangan berharga, dan memperdalam hubungan mereka satu sama lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam budaya Tionghoa, reuni keluarga sangat penting dan sering kali termasuk perjalanan independen ke suatu tempat (King & Gardiner, 2013). Hal ini menunjukkan betapa kuatnya keinginan untuk menjaga dan memperkuat hubungan keluarga dalam berbagai budaya. Begitu juga, dalam komunitas Afrika-Amerika, menghadiri reuni keluarga sering menjadi alasan utama untuk berkunjung kepada kerabat, yang sangat penting untuk menjaga hubungan keluarga (Tucker, 2018).

Pentingnya reuni keluarga juga terbukti di antara pekerja Filipina di luar negeri dan keluarga mereka, yang sangat menghargai kunjungan dan reuni (Cleofas et al., 2021). Fenomena-fenomena ini menegaskan betapa pentingnya peran reuni keluarga dalam mendukung keintiman dan hubungan keluarga, yang menjadi universal di berbagai budaya. Dalam hal ini, reuni keluarga berfungsi sebagai cara untuk menjaga keluarga tetap terhubung, terutama ketika mereka tersebar secara geografis, dan mereka memberikan kesempatan bagi anggota keluarga untuk berkumpul, berhubungan kembali, dan menciptakan kenangan bersama.

Merayakan Kebersamaan

Reuni keluarga adalah peristiwa penting yang sangat penting bagi keluarga, terutama mereka yang tinggal berjauhan satu sama lain. Meskipun jarak geografis dapat menjadi tantangan, keluarga transnasional telah menemukan cara untuk berkumpul dan merayakan kebersamaan mereka. Menurut sebuah studi oleh Reynolds dan Zontini (2014), reuni keluarga memiliki kualitas transenden yang melampaui batas dan batasan geografis.


ADVERTISEMENT

Berkat kemajuan teknologi, partisipasi virtual dalam acara keluarga menjadi lebih mudah, yang memungkinkan keluarga untuk tetap berhubungan dan merayakan acara-acara khusus bersama. Cabalquinto (2017) mencatat bahwa partisipasi virtual dapat menjadi cara terbaik untuk terhubung dengan anggota keluarga yang jauh tetapi kehadiran fisik tetap penting, terutama selama acara-acara khusus seperti pernikahan, pemakaman, hingga perayaan liburan.

Dampak emosional dari perpisahan dan penyatuan kembali untuk keluarga adalah signifikan, dan ini terutama berlaku untuk keluarga yang salah satu anggotanya berada di tempat yang tidak terjangkau secara ruang dan waktu dan berada dalam situasi seperti long distance-marriage.

Avis et al. (2019) menyoroti aspek psikologis yang terlibat dalam perpisahan dan reuni keluarga ini karena situasinya dapat menjadi tantangan bagi keluarga, dan menciptakan beban emosional karena terpisah dan tidak bisa berkumpul dalam momen-momen penting. Namun, ketika keluarga bersatu kembali, sukacita dan kebahagiaan yang mereka alami tidak dapat diukur, dan itulah sebabnya reuni keluarga tetap menjadi bagian penting dari kehidupan keluarga dan bisa diatasi dengan cara virtual.

Menjaga Tradisi

Reuni keluarga memegang tempat penting dalam tradisi budaya banyak masyarakat. Reuni keluarga di Indonesia, terutama saat Idul Fitri dan perayaan budaya lainnya, lebih dari sekadar acara sosial. Mereka berfungsi sebagai pilar penting dukungan, koneksi, dan identitas bagi individu dan komunitas.

Reuni memberikan kesempatan unik bagi anggota keluarga, dekat dan jauh, untuk berkumpul dan merayakan warisan dan nilai-nilai budaya bersama mereka. Ini adalah saat ketika generasi anggota keluarga dapat berkumpul dan terikat atas pengalaman, cerita, dan tradisi bersama.

Reuni keluarga juga memainkan peran penting dalam menjaga ikatan keluarga. Pertemuan ini memungkinkan anggota keluarga yang tinggal berjauhan untuk bersatu kembali, mengejar kehidupan satu sama lain, dan memperkuat hubungan mereka. Mereka juga memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk belajar dari orangtua mereka, meneruskan tradisi budaya, dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah dan warisan keluarga mereka.

Selain signifikansi sosial dan budaya mereka, reuni keluarga juga memiliki manfaat praktis. Mereka dapat berfungsi sebagai sistem pendukung selama masa-masa sulit, seperti pandemi yang sedang berlangsung. Anggota keluarga dapat memberikan dukungan emosional dan praktis satu sama lain, berkontribusi pada kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Akhirnya, reuni keluarga melampaui batas-batas geografis dan dapat menahan tantangan seperti pandemi dan pembatasan perjalanan. Mereka adalah bukti ketahanan ikatan keluarga dan tradisi budaya, yang terus bertahan meskipun ada tantangan kehidupan modern.

Inayah Hidayati peneliti mobilitas penduduk di Pusat Riset Kependudukan BRIN

(mmu/mmu)

Terima kasih telah membaca artikel

Mudik, Reuni Keluarga, dan Ketahanan Budaya