Shopee Affiliates Program

MPR Ajak Mahasiswa Tangkal Sebaran Hoax di Medsos

Jakarta

MPR RI menggelar diskusi bertajuk ‘Peran Pemuda Dalam Pembangunan’. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian program ‘Sarasehan Kehumasan MPR Tahun 2021, Menyapa Sahabat Kebangsaan’.

Dalam diskusi yang berlangsung di Universitas Mahendradatta, Bali, Senin (1/11) tersebut, Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga Setjen MPR, Budi Muliawan mengulas gerakan Sumpah Pemuda 93 tahun lalu yang dihadiri para pemuda dari berbagai latar belakang suku dan agama. Menurut Budi, kongres tersebut melahirkan gagasan yang monumental dan besar.

“Sumpah Pemuda yang dideklarasikan menjadi benih lahirnya bangsa Indonesia,” kata Budi dalam keterangannya, Senin (1/11/2021).

“Sebagai peristiwa yang monumental maka hari dideklarasikannya sumpah itu, setiap tahunnya kita peringati,” imbuhnya.

Budi menguraikan, sebelum terjadinya Sumpah Pemuda, pada tahun 1908 juga tumbuh organisasi kepemudaan Budi Utomo. Organisasi itu mempunyai cita-cita untuk Indonesia merdeka. Ia menyebut berbagai upaya yang dilakukan oleh para pemuda sejak 1908, menunjukan kaum muda merupakan agen perubahan.

“Sehingga kita merdeka karena hasil perjuangan bukan pemberian,” cetus Budi.

Budi lantas mengingatkan ada kesamaan tantangan di masa lalu sebelum Indonesia merdeka dengan kondisi saat ini, antara lain masalah kesejahteraan dan pendidikan yang belum merata.

“Ini tugas bersama untuk mengatasinya,” tegas Budi.

Alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang ini menambahkan tak hanya soal tidak meratanya pendidikan dan kesejahteraan, masyarakat Indonesia juga berhadapan dengan sisi negatif dari kemajuan teknologi informasi. Ia menuturkan informasi menyebar lewat media fisik, seperti koran dan majalah. Namun saat ini penyebaran informasi lewat media digital atau elektronik sehingga penyebarannya menjadi lebih cepat.

Kecepatan penyebaran informasi lewat media sosial, jelas Budi membuka peluang bagi orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk menyebar berita hoax. Untuk meredam dampak negatif dari penyebaran hoax, MPR mengajak mahasiswa, termasuk dari Universitas Mahendradatta untuk menjadi sahabat kebangsaan untuk menangkal berita-berita hoax.

“Kalau kita diam terhadap hoax maka berita bohong itu seolah-olah menjadi berita yang benar,” tegas Budi.

Sebagai informasi, Kegiatan yang diselenggarakan di Auditorium Gedung Conefo, Universitas Mahendradatta, Kota Denpasar ini dihadiri anggota MPR dari Kelompok DPD Dr SHRI I Gusti Arya Wedakarna MWS, Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MP Siti Fauziah, Rektor Universitas Mahendradatta Dr. Putri Anggeri, serta para civitas akademika Universitas Mahendradatta.

(prf/ega)

Terima kasih telah membaca artikel

MPR Ajak Mahasiswa Tangkal Sebaran Hoax di Medsos