Mitos Siluman Gagak di Balik Keindahan Bukit Mercury

Majalengka

Bukit Mercury Sayang Kaak di Majalengka Jawa Barat memiliki keindahan alam yang menakjubkan. Pemandangan terasering yang menjadi salah satu ikon wisata ‘kota angin’ mengelilingi bukit di ketinggian 1.600 Mdpl ini.

Bukit Mercury Sayang Kaak berada di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Dari bukit ini, siapa pun bisa melihat jelas puncak Gunung Ciremai.

Udara di Bukit Mercury Sayang Kaak juga begitu terasa sejuk. Hal ini membuat siapapun yang datang makin betah berlama-lama.

Selain pemandangan yang indah, di Bukit Mercury Sayang Kaak juga banyak wahana bermain seperti ayunan di ketinggian dan spot foto. Pengunjung yang datang juga bisa berkemah di bukit ini.

Bahkan saking hitnya Bukit Mercury Sayang Kaak di kalangan wisatawan, tempat wisata yang bernaung di Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, ini masuk nominasi wisata baru terpopuler Anugrah Pesona Indonesia (API) Award tahun 2020. Bukit Mercury Sayang Kaak bersaing dengan sembilan tempat wisata lainnya dari seluruh Indonesia di antaranya Maluku, Kupang, Jayapura, Natuna dan Bangka.

Di balik keindahan Bukit Mercury Sayang Kaak ini tak lepas dengan mitos. Nama Sayang Kaak memiliki arti Sarang Gagak. Konon katanya, bukit tersebut dahulu merupakan kerajaan burung gagak.

Terima kasih telah membaca artikel

Mitos Siluman Gagak di Balik Keindahan Bukit Mercury