
Menhub Cek Simulasi Kedatangan Turis Asing di Bandara Ngurah Rai Bali

Badung –
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengecek dan melakukan simulasi penerimaan wisatawan mancanegara (wisman) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Hingga kini, Bandara Ngurah Rai telah melakukan 10 kali simulasi penerimaan wisman.
“Saya sengaja datang ke Bali untuk memastikan proses daripada dan tata cara kedatangan turis mancanegara datang ke Bali, itu harus dipersiapkan dengan baik. Tadi saya sudah mengamati uji coba yang ke-10 ini dan dimulai dengan satu tata cara yang apik menurut saya,” kata Budi Karya kepada wartawan usai simulasi, Sabtu (30/10/2021).
Budi Karya mengatakan, turis asing yang datang di Bandara Ngurah Rai Bali langsung direspons dengan pengecekan menggunakan QRCode, termasuk dalam melakukan proses PCR. Setelah itu, mereka melalui pintu imigrasi yang menghabiskan waktu hanya satu menit per orang. Proses relatif cepat karena menggunakan QRcode yang sama.
Dikarenakan sistem IT memakai QRcode, maka menurutnya ada keharusan melakukan sosialisasi dengan baik berkaitan dengan negara-negara asal turis. Sosialisasi itu harus sampai ke negara calon turis sebab wisman harus mendaftarkan diri sejak dari negara yang bersangkutan.
“Dan saya menyarankan bahwa kita nanti berkoordinasi dengan Kemenlu untuk menyampaikan kepada kedutaan di negara-negara origin yang saat ini sudah berjumlah 19 (negara). Dan nanti tentu ada tambahan-tambahan (negara) lagi,” jelas Menhub.
Budi Karya mengatakan, turis asing yang telah melakukan berbagai prosedur seperti tes PCR, pengecekan imigrasi dan sebagainya disiapkan kursi khusus untuk menunggu. Namun Budi Karya meminta kepada pengelola Bandara Ngurah Rai Bali untuk menambah kursi tersebut karena hanya menampung sebanyak 300 orang.
“Di sini ada kapasitas 300 menurut saya masih kurang harus ditingkatkan jumlah dalam suatu skenario paling tidak ada 500 sampai 600 sit yang ada di sini,” pintanya.
Selain itu, Budi Karya juga mengecek kesiapan laboratorium kesiapan PCR di Bandara Ngurah Rai Bali. Menurutnya, laboratorium tersebut memiliki kapasitas 900 sampel per jam dan masih harus terus ditambah.
“Saya melihat lab yang dengan kapasitas 900 per jam. Tentu ini harus dikontrol secara baik agar alat ini bisa bekerja (dengan baik). Karena bisa dibayangkan kalau ada dua pesawat wide body mendarat secara bersamaan, itu paling enggak ada 600 sampai 700 penumpang di situ,” terang Budi Karya.
Seperti diketahui, Bandara Ngurah Rai Bali telah diizinkan untuk menerima wisman mulai 14 Oktober 2021 lalu. Namun hingga saat ini belum ada penerbangan internasional yang datang ke bandara tersebut.
(rfs/rfs)
Menhub Cek Simulasi Kedatangan Turis Asing di Bandara Ngurah Rai Bali
